Lihat ke Halaman Asli

Wayang Kulit Tanpa Kelir, Kreasi Padepokan Seni Omah Obah

Diperbarui: 3 Februari 2019   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erwin, dalang wayang kulit tanpa kelir. Foro bewe

GUNUNGKIDUL, Langka, unik, sekaligus memukau penonton. Penggemar seni wayang kulit dibuat geleng kepala. Erwin, dalang muda dari Padukuhan Ngampel, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, DIY, tampil menutup acara ulang tahun ke dua Padepokan Seni Omah Obah (PSOO), Sabtu siang (2/2).
Kelik Saputro memotivasi, Erwin agar membabar narasi Negeri Omah Obah, sebagai wadah kawula dalam mengembangkan aneka bentuk seni.
Wayang kulit, pada adegan pertama pasti dimulai dengan janturan: nenggih negari pundi to ingkang kaeka adi dasa purwa. Dasa wilangan sepuluh, purwa wiwitan dan seterusnya.
Kelik Saputra membebaskan Erwin untuk merangkai kalimat, sesuai kreatifitas dan imajinasinya.
"Yang penting, Ki Dalang memberitahukan kepada penonton, bahwa bergabung dengan Padepokan Seni Omah Obah (PSOO) tidak dipungut biaya," kata Lilik Saputro.
Erwin, dengan gedebok pisang, menancapkan dua gunungan, menampilkan dua punakawan Petruk Gareng dan Semar, tanpa  Ki Lurah Bagong.
Punakawan bungsu berdandan wayang orang, demikian Erwin bercerita, pergi ke Kayangan Suralaya menghadap Dewa Narada yang diperankan oleh Ki Walidi.
"Intinya, Bagong minta pusaka Sekar Kencana untuk dipersembahkan kepada Mayor Sunaryanta, anggota TNI aktif yang peduli terhadap seni budaya bangsa," papar Ki dalang Erwin.
Didampingi Ketua PSOO, Lilik Saputa, Bagong mengalungkan Sekar Kecana kepada Mayor Sunaryanta, sebagai simbol, bahwa bersama TNI  Budaya Jawa, lestari di Bumi Handayani.
Penyerahan Sekar Kencana disaksikan sejumlah anggota DPRD Gunungkidul, sekaligus calon legeslator dari Nasdem, Gerindra, PAN, Demokrat serta ribuan warga Ngampel.
Kehadiran Mayor Sunaryanta dalam rangka silaturahmi sekaligus menyaksikan kreativitas warga Ngampel dalam mempertahankan jati diri bangsa memalui pelestarian kebudayaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline