Lihat ke Halaman Asli

Macet, Jakarta-Sukabumi 7 Jam

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bagi yang belum tahu Sukabumi, kota yang terkenal dengan makanan khas moci itu terletak di selatan Jakarta. Jarak dari Jakarta kurang lebih 120 Km. Jadi, dalam keadaan normal, dengan naik mobil misalnya, anda membutuhkan 3-4 jam untuk sampai ke Sukabumi.

Tapi kita tahu, sulit menemukan kondisi normal di Indonesia. Ada banyak hal yang membuat keadaan tidak normal. Macet di antaranya. Karena macet itu pula waktu tempuh ke Sukabumi yang tadinya cuma 3-4 jam bisa bertambah dua kali lipat menjadi 7 jam.

Apa artinya? Itu artinya mobil anda hanya berkecepatan rata-rata 17 km/jam. Kecepatan mobil seperti itu setahu saya saat mobil sedang melaju di jalan komplek perumahan. Mobil anda tidak bisa melaju kencang karena harus berhati-hati melindasi polisi tidur.

Macet masalah klise memang. Tapi begitulah. Persoalan kesemrawutan jalananan itu menjadi hal yang membuat keadaan tidak normal.

Terjebak di kemacetan itulah yang saya alami tiap kali mau pulang kampung ke Sukabumi. Sejak pintu ke luar tol Ciawi, Bogor kemacetan sudah tidak bisa dihindarkan. Apalagi jika lewat pasar Caringin, Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat. Semua macet.

Kenapa bisa macet? Banyaknya lokasi pabrik dan pasar tradisional di pinggir jalan serta banyaknya jalan yang rusak, katanya,  jadi bagian penyebab kemacetan.

Masalah macet ini sudah jadi keluhan yang teramat lama. Teramat lama bahkan. Namun bukan tanpa solusi.

Pemerintah sebenarnya sudah punya rencana untuk memecahkan masalah kemacetan ini. Salah satunya yaitu dengan membangun jalan tol dari Ciawi Bogor ke Sukabumi.Lomba desain jalan tol pun sudah diadakan oleh pemegang tender Bakrietoll.

Tapi anda tahu, masalah tidak bisa diselesaikan hanya dengan rencana saja. Butuh tindakan. Kata orang, rencana yang baik adalah 50 persen keberhasilan. Tapi rencana tanpa aksi berarti kegagalan yang sempurna.

Juli ini, seperti yang dijanjikan, Konstruksi pembangunan jalan tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi) seharusnya sudah bisa direalisasikan.

Itu bukan saya yang menjanjikan. Janji tersebut, seperti diberitakan Vivanews.com bulan Maret  lalu, berdasarkan rapat antara Panitia Pengadaan Tanah, Tim Pembebasan Tanah, Kementerian Pekerjaan Umum, PT Trans Jabar Tol, Pemerintah Kabupaten Bogor, dan sejumlah kepala desa.

"Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Bocimi ditargetkan selesai Juni, sehingga Juli ini bisa segera dimulai pembangunan konstruksi jalan tol," ujar Asisten Pemerintahan Kabupaten Bogor, Yasin Zainuddin.

Entah, saya tidak tahu apakah sudah ada perkembangan signifikan atau belum sampai saat ini. Pantauan saya saat pulang ke Sukabumi, tampaknya belum ada perkembangan. Mungkin saya keliru.

Namun, saya hanya tidak bisa membayangkan jika ternyata cara menyelesaikan semua masalah negeri ini hanya dengan sepotong janji.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline