Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Puisi | Rencana Merinci Perasaan Puisi
ijinkanlah aku sedikit merinci perasaan puisi dari hulu rasa yang mukim di bukit kata kata kata yang semula masih berupa suara suara sulit dicari ke dalam rupa karena tiada hurufnya
ijinkanlah aku di sini menghadang makna puisi di muara yang dibahasakan oleh bunyinya yang kadang tak bisa didengar telinga hanya terjerat dalam getir getarannya
dari hulu ke muara tadinya sunyi saja tapi kala dilacak sumbernya, ternyata dikaulah sumber yang sebenarnya
ijinkanlah aku merinci puisi seperti ini:
di bukit angin puisi sulit dinyanyikan riuhnya gemetaran menyentuh menekan menggenggam
menurunkan terjalnya puisi sembunyi di kabut rindangnya cinta ada di belakang kita
perjalanan ke muara puisi menjemput penjemput yang lupa menjemput
kukira banyak puisi yang istirah di sini ketika terlewati jauh
selalu didahului sapamu kalau sempat ku ukur saja jika diulangi beda
engkaulah sumber tiada
(rencana merinci perasaan puisi, 2022)
Rencana merinci perasaan puisi yang dituangkan ke dalam limabelas judul puisi. Semoga setelah jadi puisi dibisakan bermanfaat nanti.