Manusia itu ada yang bermimpi memakai mahkota. Jika mungkin, ingin menjadi pemimpin yang bijak. Mereka lekat duduk di singgasana, tiada seorang pun yang mengganggu lama.
Rasa suka dan nafsu, memang memabukkan dan selalu bertalu-talu. Kita bisa hanyut di deras, sangat dahaga mengejar rasa puas. Pada titik tertentu dulu, kerumunan berbaur, dan menyatakan siap tempur.
Pabila telah meraih kemenangan, mulailah terlihat jurang. Bergema rasa tidak puas, karena hujan tidak merata. Malah ada yang berang, karena merasa terbuang.
Di setiap perhelatan, banyak kepentingan terselubung. Merasa punya kontribusi, penyebab dukungan membubung. Semua inginkan untung, tak ada yang mau buntung.
Mengejar suksesi, sering mengabaikan jalan dan saling melempar lumpur. Walau sasaran luput, tapi tangan kotor masih membekas belum dicuci tuntas.
Jika mereka inginkan seperti singa di singgasana, memang terlihat perkasa di kala damai. Tapi ketika mengatasi masalah besar, bisa jadi singa itu mendadak sontak menjadi rusa jinak.