Aplikasi MyPertamina yang diluncurkan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menuai pro kontra. Pasalnya, tak semua pengemudi mobil melek teknologi.
Kendala internal pada awal masa percobaan mengalami gangguan atau eror saat pendaftaran. Lain halnya dengan aplikasi pendataran Kartu Indonesia Sehat (KIS) Kementerian Sosial yang dapat diakses namun administrasinya masih berbelit-belit.
Ini menggambarkan bahwa pengelola aplikasi plat merah itu belum matang. Sebagai warga, kami memimpikan sebuah aplikasi yang lancar, mudah dan cepat tanpa berbelit seperti aplikasi pemerintah selama ini.
Sampai saat ini, terus terang penulis selalu memikirkan pembuatan sebuah aplikasi tentang Perusaan Air Minum yang dapat merekam water meter secara akurat dan akuntabilitas.
Pencatatan kubikasi secara manual membutuhkan tenaga yang kompeten dan anti kritik masyarakat dan keluhan berbagai pihak. Selama 3 tahun beroperasi, keluhan dari pelanggan kerap kali kami temui. Namun karena kurang memahami teknologi yang mampu merekam kubikasi air, kami pun terpaksa masih menggunakan manual yang membutuhkan tenaga kompeten dan anti kritik.
Semoga pemerintah secepatnya meluncurkan aplikasi PAM yang mudah dan akurat. Sehingga kami dapat belajar dan mengembangkannya di daerah masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H