Lihat ke Halaman Asli

Balya Nur

Yang penting masih bisa nulis

Ente Sholat di Masjid Mana?

Diperbarui: 9 Februari 2019   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo sholat jum'at. Sumber foto : Merdeka.com

 Saya sih berprasangka baik saja pada warga kampung sebelah yang kompakan bertanya pada Prabowo, " Prabowo sholat jum'at di masjid mana? " Pertanyaan itu multi tafsir. Coba pertanyaan itu dibuat netral, "kamu sholat jum'at di masjid mana? "

 Kalau pertanyaan itu kita tujukan pada anak kita yang kita telepon dari tempat kerjaan pada setiap hari jum'at, itu sebagai tanda sayang kita pada anak dalam rangka "Ku anfusakum waahlikum naro. "  Mencegah sejak dini anak kita agar terhindar dari api neraka kelak.

 Kalau pertanyaan itu kita tujukan pada teman kantor, tergantung sih. Kalau teman kita yang jarang sholat jum'at , pertanyaan itu ajakan secara halus. Kalau teman kita yang sering sholat jum'at bareng, berarti tawaran sholat jum'at di masjid yang bukan biasa kita sholat jum'at.

 Kalau pertanyaan itu kita tujukan pada boss , resikonya bisa tidak terduga. Kita bisa dianggap lancang. Apalagi kepada orang yang tidak kita kenal. Katakanlah pada warga kampung sebelah. Setahun lalu, warga kampung sebelah kalau kita bertanya soal sholat, mereka kompak bilang, " Urusan sholat adalah urusan kami dengan Tuhan. 

Ngapain kamu ikut campur? Memangnya kamu sudah merasa lebih baik dari saya? Saya mau sholat kek, nggak kek, itu urusan saya. Lha, yang sholat saja kerjaannya demo berjilid-jilid, menolak menyolatkan mayat, suka hoax, menebar teror, korupsi daging sapi," bla bli blu.

 Itu setahun lalu. Sekarang warga kampung sebelah mendadak sangat peduli pada perilaku sholat tetangga kampungnya. Kalau tetangganya nggak sholat, dia spontan mengingatkan, walaupun belum tentu juga dia sholat. Bukan cuma sholat. 

Walaupun belum tentu mereka bisa baca Alqur'an, mereka selalu mengingatkan tetangga kampungnya, " memangnya kamu bisa baca Alqur'an? "

 Begitulah yang terjadi. Walaupun kampung sebelah sering memaki, menyinyiri Prabowo, tapi selalu mengingatkan Prabowo, " Prabowo sholat jum'at di masjid mana? " Pertanyaan itu bisa juga ditafsirkan sebagai nyinyir religi.

 Cuma begini. Sebagai negara mayoritas muslim terbesar ( sudah mayoritas, terbesar pula ) perilaku sholat warga negaranya bermacam-macam. Ada yang sholatnya cuma setahun tiga kali. Sholat tarawih, sholat idul fitri, sholat idul adha. 

Ada yang cuma seminggu sekali, sholat jum'at doang. Ada yang sholat lima waktu, itu pun masih dibagi lagi dengan empat waktu, tiga waktu, atau dua waktu.

 Nah, pertanyaan kan keluar dari kebiasaan. Kalau yang terbiasa sholat cuma seminggu sekali, maka pertanyaan yang keluar, " Prabowo sholat jum'at di masjid mana? "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline