Lihat ke Halaman Asli

Oktavian Balang

Kalimantan Utara

Virus Kapitalis yang Menyerang Pasar Tradisional

Diperbarui: 19 Februari 2020   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Di balik berdirinya sebuah negara,di dalamnya terdapat pondasi yang kokoh dan kuat yang berperan untuk menjaga, melindungi, dan memberi rasa aman, bahkan sebagai benteng untuk melindungi serangan dari luar maupun dari dalam.Berdirinya sebuah Negara tak lepas dari hasil pemikiran bapak-bapak pendiri negara yang berkeyakinan bahwa sebuah konsep, prinsip, serta nilai yang di pegang teguh oleh masyarakat di dalam sebuah negara dapat menciptakan sebuah landasan keyakinan bagi negara.

Dengan lahirnya Pancasila sebagai dasar dan pedoman negara, maka bangsa ini harus mewujudkan dan  melaksanakan pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, bertanah air demi mewujudkan cita-cita bersama.Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila juga berperan fungsi untuk mengatur berbagai sendi kehidupan bermasyarakat di dalam segala bidang,baik di dalam kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun agama.

Demi membangun dan menjaga sebuah pilar bangsa agar menghasilkan benih kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, maka bangsa ini membutuhkan sebuah sistem ekonomi yang kuat,yang  didalamnya terdapat semangat gotong-royong dan kekeluargaan yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 yang di dalamnya dapat digunakan sebagai petunjuk dalam mencapai sebuah cita bangsa dan juga dapat dijadikan sebagai pedoman yang menjelaskan tata cara, bagaimana membawa dan menjalankan sebuah roda perekonomian untuk mencapai suatu tujuan bangsa Indonesia.

Landasan pokok perekonomian Indonesia di ambil berdasarkan pada Pasal 33 ayat 1,2,3,dan 4 UUD 1945 hasil amandemen dengan bunyi :

Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azaz kekeluargaan.

Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Ayat 3: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,efesiensi berkeadilan,berkelanjutan,berwawasan lingkungan,kemandirian,serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Pasal 33 dijadikan sebuah landasan untuk mewujudkan sistem ekonomi pancasila yang di jadikan dasar pembangunan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Etika dan nilai agama terlibat dalam keputusan perekonomian.
  • Kebijakan ekonomi mengedepankan nilai kemanusiaan.
  • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berasas kekeluargaan.
  • Pengelolaan ekonomi dilakukan dengan pemufakatan lembaga perwakilan rakyat.
  • Cabang-cabang produksi yang penting bagi rakyat dikuasai oleh negara untuk kemakmuran  rakyat.
  • Kekayaan alam di bumi Indonesia dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat.
  • Hak milik perorangan diakui oleh negara dengan tidak bertentangan dengan kepentingan dengan kepentingan umum.
  • Daya kreasi ekonomi masyarakat tidak merugikan kepentingan umum
  • Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara

Berdasarkan sistem ekonomi yang sudah di sebutkan diatas, mengambarkan bahwa ekonomi pancasila memiliki semangat akan  kerja sama dan gotong royong dalam  mencapai tujuan bersama yang di dalamnya terdapat unsur kekeluargaan dalam pengelolaan perekonomian.lewat sistem ekonomi Pancasila yang di anut oleh bangsa Indonesia, rakyat sangat di untungkan dan  kekayaan  negara pun dikembalikan kepada rakyat.Namun pada kenyataannya, nilai-nilai sistem ekonomi pancasila sudah tidak "terasa" lagi di bangsa ini di karenakan kuatnya arus Kapitalis bak virus yang menjamur keseluruh  permukaan negeri ini. lewat persaingan bebas, dan monopoli.mau tidak mau, masyarakat harus menikmati sebuah produk ciptaan kapitalis yang semua itu bertujuan untuk menguntungkan pihak luar namun menyengsarakan masyarakat di Indonesia.

Keberadaan pasar tradisional saat ini sudah mulai terkikis secara perlahan lewat keberadaan mall, supermarket, dan pasar modern lainnya.masyarakat pun terlena akan keberadaan produk kapitalisme dan cendrung beralih ke pasar modern yang menawarkan sebuah atmosfer baru yang tidak di miliki oleh pasar tradisional.Bahkan  sutradara dan penulis skenario terkenal Garin nugroho mengatakan "Di pasar Tradisional kita manusia, di pasar modern kita angka" ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline