Berbagai informasi tentang dampak vaksin COVID-19 terus mengisi keseharian kita khususnya di media sosial. Pemerintah dengan gencarnya terus menerus menghimbau masyarakat melakukan vaksinasi. Untuk kalangan Aparatur Sipil Negara tidak menjadi problem karena mereka akan patuh saja melakukannya.
Sosialisasi pemerintah tentang dampak positif vaksin COVID-19 merupakan persoalan tersendiri dan harus segera diperbaiki. Kalau mengamati berbagai komentar di media sosial, tidak sesedikit warga yang memutuskan tidak mau atau enggan memelakukan vaksinasi. Dampak negatif vaksin bermunculan dimana-mana.
Kabar tidak jelas ini tentu saja menimbulkan dampak tidak diinginkan seperti turunnya kepercayaan terhadap vaksin COVID-19. Informasi tidak jelas mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi pemerintah. Apalagi pemerintah bertekad merealisasi target 181 juta orang melakukan vaksinasi.
Takut dan ragu-ragu yang menyelimuti sebagian warga memerlukan sosialisasi terus menerus dengan melibatkan semua elemen.
Penulis ambil contoh, seorang guru di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan mendadak tidak sadarkan diri beberapa saat setelah disuntik vaksin COVID-19. Dia sempat memperoleh perawatan beberapa hari di rumah sakit sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Kejadian seperti ini membutuhkan penjelasan lengkap. Bukan hanya penjelasan dari pihak rumah sakit kepada keluarga pasien. Lebih dari itu yang diperlukan adalah penjelasan perangkat pemerintah mulai dari bupati sampai Ketua Rukun Tetangga.
Jelas kematian setelah memperoleh suntik vaksin COVID-19 akan membawa dampak negatif di masyarakat. Warga menjadi takut dan akhirnya memutuskan tidak mau memperoleh vaksin COVID-19.
Saya sebenarnya kurang yakin dengan pernyataan beberapa pejabat yang selalu menyebutkan tingkat kepercayaan terhadap vaksin Covi-19 sangat tinggi sehingga perlu dipertahankan.
Jangan lengah. Upaya mengedukasi dan menyosialisasikan program vaksinasi Covid-19 terus dilakukan secara gencar dan berkelanjutan. Bukankah pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman serius bukan saja di negeri ini tapi juga di dunia?