Lihat ke Halaman Asli

Baban Sarbana

Social Entrepreneur

Mencari Jodoh Bisnis

Diperbarui: 2 Februari 2016   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

(Hasil wawancara dengan Helmy Yahya)

Oleh: Baban Sarbana 

Banyak bisnis gagal di tengah jalan, bukan hanya karena bisnis tersebut tidak menghasilkan keuntungan, kadangkala, ketika bisnis sedang mengalami keuntungan besar, bisa juga terjadi perpecahan. Sehingga, perpisahan dalam bisnis bukan persoalan kondisi untung atau rugi. Kalau perusahaan dalam kondisi merugi, wajar jika terjadi perpecahan, menyelamatkan diri sendiri. Perusahaan tidak akan bertahan lama. Akan tetapi, ketika posisi perusahaan merugi dan para pemiliknya memilih bertahan dalam kebersamaan, berjuang untuk bangkit, justru perusahaan akan semakin kuat. 

Jika perusahaan dalam kondisi menguntungkan, terjadi perpecahan, biasanya dikarenakan adanya ketidakmerataan dalam memperoleh keuntungan, atau ada tawaran lebih menarik di luar sana. Oleh karena itu, penting untuk memahami 3 hal utama, sebelum Anda mulai mencari business soulmate, yaitu :

1.    Apakah kekuatan dan kelemahan Anda?

2.    Apa yang dibutuhkan oleh bisnis yang Anda tekuni?

3.    Bagaimana proporsi kekuatan dan kelemahan Anda dalam bisnis tersebut?

Andalah yang paling mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Orang lain hanya sekedar menambah referensi. Dalam bisnis, dibutuhkan paling awal adalah modal; tidak harus berbentuk uang, tapi bisa berupa NCIS. Apakah NCIS itu?

1.    Network. Jejaring yang dibangun sesuai dengan rekam jejak yang selama ini ditekuni. Jejaring bisa saja terkait dengan bisnis yang akan dijalankan, bisa juga tidak terkait langsung. Kenapa pebisnis suka mengajak public figure untuk berbisnis? Biasanya karena diasumsikan memiliki jejaring yang baik dan berpotensi menguntungkan. Business is about networking. Bisnis selalu terkait dengan jaringan.

2.    Aset. Aset adalah modal yang melekat pada Anda atau calon partner Anda. Bisa meliputi cash (uang), power (kekuasaan) dan non-cash.  Cash berbentuk uang, uang adalah salah satu faktor penting dalam memulai usaha. Uang tak harus dimiliki secara harfiah oleh Anda, tapi bisa jadi, Anda memiliki akses terhadap orang-orang atau lembaga yang bisa menyediakan uang untuk menjalankan usaha Anda. Power adalah kekuasaan yang dimiliki, misalnya meliputi perijinan, keamanan, dll. Non-cash bisa berupa aset yang tidak berbentuk uang. Bisa nama baik, ketokohan, dll.

3.    Idea. Gagasan menjadi hal penting dalam menjalankan bisnis, apalagi di era persaingan yang semakin ketat. Idea lahir dari intensitas seseorang dalam menekuni bisnis. Orang yang puluhan tahun dalam dunia pertelevisian, pasti terasah untuk memiliki ide-ide segar ketika memulai bisnis. Para pelaku bisnis property, pasti memiliki kepekaan dalam menangkap peluang sekaligus memunculkan ide-ide baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline