Lihat ke Halaman Asli

Azmi Oktansyah

Mulai aja dulu

Bakar Uang untuk Kembangkan Perusahaan

Diperbarui: 28 Juni 2021   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TechForID

       Setelah selesai melaksanakan uji tuntas dengan membuat anggaran dasar, laporan keuangan, serta daftar pemegang saham, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Samsan Tech di "Start Up" episode 7 ini adalah menunggu suntikan dana dari investor yang akan berinvestasi pada perusahaan mereka. Lagi-lagi hal ini merupakan sesuatu yang baru bagi CEO Seo Dal-Mi dan kawan-kawan dalam menggeluti bidang perusahaan rintisan. Beruntungnya Samsan Tech memiliki mentor yang senantiasa membantu setiap permasalahan dan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh mereka. Salah satu permasalahan kali ini yang ditanyakan CEO Dal-Mi kepada Pak Jipyeong adalah terkait bagaimana langkah yang harus dilakukan ketika akan menerima suntikan dana dari investor. Dengan senang hati Pak Jipyeong memberikan solusi yaitu dengan cara "Bakar Uang".

       Mungkin sepintas terdengar aneh di benak kita, dikasih uang kok malah dibakar (Hahaha) . Tapi yang dimaksud bakar uang di sini tidak sama dengan apa yang ada di benak kita. Bakar uang merupakan satu istilah dalam manajemen keuangan. Bakar uang sendiri diartikan sebagai penghitungan laju pengeluaran perusahaan rintisan terhadap dana yang diberikan investor dengan memperkirakan seberapa lama uang tersebut dapat membuat perusahaan rintisan tetap bertahan menjalani dan mengembangkan usaha yang sedang dikembangkannya tersebut. Singkatnya bakar uang di sini adalah seperti RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang menentukan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan perusahaan seperti biaya komunikasi, alat-alat, transportasi dan lain-lain.

       Selain bakar uang, seperti biasa selalu terdapat insight-insight di setiap episode yang relate dan dapat diimplementasikan oleh penonton di kehidupan dunia nyata. Berikut adalah insight-insight yang ditemukan di serial KDrama Start Up episode 7.

Jangan Jadikan Koneksi dan Keberuntungan sebagai Alasan Meraih Keberhasilan

       Insight ini terdapat pada scene ketika CEO Seo Dal-Mi salah prasangka kepada CEO Won In-Jae. Dal-Mi mengira keberhasilan In-Jae mendapatkan proyek perusahaan adalah berkat campur tangan ayah tirinya tetapi hal itu tidak benar. In-Jae menjelaskan sesuatu yang dilakukan olehnya tapi tidak dilakukan oleh Dal-Mi. Saat pekan retas In-Jae menemui delegasi perusahaan dari Bank Jeonghan dan bertukar kartu nama untuk menciptakan kerjasama sedangkan Dal-Mi tertidur setelah pekan retas selesai. Hal itu lah yang membuat In-Jae berhasil mendapatkan proyek perusahaan.

dokpri: file screenshot

       Pelajaran yang didapatkan adalah seperti apa yang dilakukan oleh Won In-Jae. Ia memiliki banyak koneksi dan ayah tirinya sendiri merupakan pemilik perusahaan besar tetapi ia tidak pernah memanfaatkan koneksi yang dimilikinya untuk dijadikan jalan pintas. Hal ini rasanya terdengar tidak asing dalam kehidupan kita saat ini. Banyak orang salah kaprah dalam memaknai relasi dan koneksi. Esensi membangun relasi dan memperluas koneksi adalah untuk melakukan improvement dan kolaborasi mengenai skill yang belum dimiliki satu sama lain. Sayangnya banyak yang memaknai kalau membangun relasi hanya disingkat sebagai cara menemukan orang dalam agar mendapatkan kemudahan dalam mencapai sesuatu.

Hubungan Baik 100 Juta & Hubungan Buruk 100 Juta

       Ini merupakan prinsip yang dipegang oleh CEO Seo Dal-Mi yang diajarkan oleh nenek. Maksudnya adalah ketika membentuk hubungan baik dengan seseorang maka seakan ia seakan memiliki keuntungan seratus juta. Begitu juga kebalikannya, jika terjadi  hubungan buruk dengan orang lain maka mengalami kerugian seratus juta. Hal ini bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai motivasi untuk selalu menjaga hubungan baik dengan orang lain. Walaupun orientasi kita bukan uang, tetapi kita bisa membuat analogi lain. Intinya adalah mentalitas untuk selalu berbuat dan menjaga hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.

dokpri: file screenshot

Menjadi Buddha Hidup

       Setiap orang memiliki cara tersendiri mengekspresikan emosionalnya seperti yang dilakukan oleh CTO Nam Do-San. Ketika marah ia menjadi buddha hidup, mengambil benang dan jarum kemudian merajut. Dengan begitu kemarahannya sedikit demi sedikit mereda. Selain kemarahannya mereda, dengan merajut dia juga bisa menemukan inspirasi dengan melakukan hal tersebut.

Pertanyaannya bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memiliki cara melampiaskan emosi atau kemarahan kita dengan melakukan sesuatu yang tidak merugikan diri kita sendiri. Setiap dari kita memiliki cara masing-masing dalam meredakan emosi, maka temukan cara menangani emosi kita dan jadilah pemenang dan taklukan kemarahan agar lebih bijak dalam menentukan sesuatu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline