Lihat ke Halaman Asli

gurujiwa NUSANTARA

pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

Jangan Lari dari Stres, Aduklah Jadi Kopi Bahagiamu

Diperbarui: 24 November 2020   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aduklah kopi kebahagiaan melepas stres (pinterst indonesia) 

Katarsis,  melepaskan diri dari himpitan tekanan kehidupan tidaklah sederhana dan mudah. Level stres setiap orang berbeda beda,  sesuai terpaan angin kehidupannya.  Namun,  pandemi dan pintu krisis ekonomi yang terbuka, mengancam semua jiwa yang lemah. 

Hari ini,  ditemukan seorang ibu bunuh diri, karena tak tahan di karantina, depresi sejak divonis covid,  lalu menenggelamkan diri di Rawa Cipondoh.  Jasadnya tak bisa bercerita lagi,  tapi kita semua mahfum beban deritanya,  saat nyawanya meninggalkan tubuhnya dengan paksa. 

Kalau saja,  almarhumah memiliki teman cerita yang lapang dadanya,  peka telinga batinnya.  Mungkin kepedihannya menemukan obat. Sakitnya berangsur sembuh,  batinnya longgar dan tak menderita lagi.  Tapi terlambat sudah. Kita tak bisa berandai  andai, semuanya percuma. 

Demi membuat hidup ini lebih indah dan berarti,  sudah waktunya kita mulai belajar,  melepaskan stres. Membuat ruang hijau batin di kering kerontangnya lanskap kehidupan kita.

Ada yang menghabiskan waktunya berdoa siang malam,  demi menepis rasa kawatir dan cemas takut kehilangan pekerjaan,  takut tak kebagian rejeki. 

Ada yang menyetel musik keras keras di kamar,  atau di mobil saat pergi dan pulang.  Ada yang. Mesti minum sedikitnya enam gelas kopi,  baru merasa dirinya seimbang.  Ada yang mesti berlari 3-5 kilometer,  cari. Keringat,  joging jalan cepat, bersepeda ramai ramai belasan kilometer.

Ada yang menikmati mengotori tangannya dengan tanah, menanam,  memindahkan tanaman dari satu pot ke pot yang lain,  berkebun.  Ada juga yang menenggelamkan diri dengan buku buku. Membaca lembar demi lemnar susastra, mencari obat jiwa. 

Intinya cara apapun cocok anda coba demi membuat ruang lapang di hati. Namun,  sebelum melangkah jauh, mari kita kenali beberapa indikasi penting, bahwa kita sebenarnya diri anda mulai masuk dalam tekanan stres , waspadai beberapa hal berikut :

1. Mulai malas makan.  Makan tidak pada waktunya.  Makan sangat sedikit porsi,  atau malah terlalu banyak porsi. 

Pada dasarnya makan adalah sebuah kesenangan,  tentu masing masing dari kita memiliki kebiasaan makan yang berbeda.  Ada yang sering makan tapi porsinya sedikit.  Ada yang sekali makan banyak. Tetapi mulai malas makan,  atau makan tidak sesuai porsi biasa,  merupakan tanda penting,  bahwa anda mulai stres. 

2. Jam Tidur anda mulai berubah drastis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline