Lihat ke Halaman Asli

Saufi Ginting

Pegiat Literasi

Janji Janji

Diperbarui: 19 Januari 2022   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi. Lokasi di Cipto Kisaran, Asahan

Janji-janji kuat yang terpatri, ia bisa saja lesap tak berbekas. Tak lagi menenun genderang kenangan. Hanya sebatas janji. Esok ia menjadi utang. Berulang kembali. Hingga aku lelah. Sendiri.

Kenangan yang selalu menekuk di hati. Ingin dimuntahkan dengan perasaan kemenangan. Kemudian berurai janji. Lagi. Hingga berulang. Menjadi utang. Aku lelah. Sendiri. Tak juga janji itu terpenuhi, meski ia terpatri berulang kali.

Malam ke pagi, hingga pagi lagi, janji itu terus merayap. Sesekali menetap pada denyut hati yang tak pernah padat. Kemudian ia raib lagi, ditelan gelap. Janji tetap saja janji. Lelah berulang kali.

Kontemplasi, tentu saja. Ia membara menjadi janji. Kelak tak begini dan tak begitu. Hingga lunas terpenuhi. Tapi, janji itu esok menjadi janji lagi. Berulang kali muncul lagi. Tak ada kepastian kapan harus eksekusi. Aku marah. Pada wajahku yang semakin menua. Ilmu dan iman semakin meresah. Kelak, bila kau temukan aku masih saja dengan janji, tikam aku dengan doa. Semoga kau tak menyesal mengenangku dengan janji.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline