Lihat ke Halaman Asli

Peduli Pesisir, Mahasiswa BMC UIN Walisongo Laksanakan Penanaman Mangrove dengan Penuh Filosofi

Diperbarui: 15 Juni 2022   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Menanggapi musibah rob yang sering terjadi di Kelurahan Tanjung Mas membuat mahasiswa Bidikmisi UIN Walisongo laksanakan penanaman mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Peringati Hari Lingkungan Internasional, mahasiswa Bidikmisi Community (BMC) Walisongo laksanakan penanaman mangrove di Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara. Minggu (05/06/2022)

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Serangkaian menuju puncak Hari Lahir BMC Walisongo ke-12 sebagai wujud kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan pesisir semarang yang menjadi langganan bencana banjir rob.

Sebelum kegiatan inti tanam mangrove dilaksanakan, panitia dan peserta berkumpul terlebih dahulu melakukan persiapan dan arahan agar penanaman Mangrove berjalan dengan lancar, menurut Juraemi selaku Ketua KPL Camar, menanam Mangrove tidak bisa sembarangan, dibutuhkan kasih sayang, doa, dan kesucian.

"Dalam menanam Mangrove dibutuhkan kasih sayang lebih agar energi positif tersalurkan ke Mangrove yang kita tanam. Selain itu menanam Mangrove butuh kesucian kalau perlu wudhu terlebih dahulu," Ujar Juraemi selaku Ketua KPL Camar

Warga yang kerap disapa Pak Ju itu juga mengajari tata cara menanam Mangrove, hal pertama yang dilakukan adalah membaca basmallah, kemudian sholawat. Setelah itu dilanjut dengan menancapkan bambu ke lumpur dengan maksud menggali lumpur, kemudian memasukan bibit Mangrove lalu menutupnya kembali, menurut penjelasan Pak Ju menanam mangrove kali ini diharuskan dengan penuh kasih saying dan sepanjang menanam Mangrove kita tidak boleh berkata kasar, dan berperilaku sopan karena pada hakikatnya Mangrove adalah tanaman suci yang akan bermanfaat bagi kehidupan kita.

Salah satu peserta, Usamah Imam Khomeini mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini, karena ia merasa mendapat ilmu dan pengalaman baru dari menanam pohon mangrove yang menurutnya dilakukan secara islami

"Rasanya senang sekali, saya mendapat ilmu baru tentang cara menanam pohon mangrove di pesisir pantai. Lalu ada yang menarik juga, kita diajari menanam secara islami dengan membaca basmalah, sholawat lalu menyampaikan harapan untuk kesuburan mangrove," ucapnya.

Ketua panitia, Muhammad Dai Chairul Chan memberikan alasan pemilihan tempat penanaman mangrove di Kampung Tambakrejo dikarenakan masih sering terjadi banjir rob, menurutnya penanaman mangrove ini sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan dan masyarakat pesisir Semarang Utara.

Ia juga menjelaskan jenis mangrove yang ditanam oleh mahasiswa bidikmisi dan anggota KPL Camar (Kelompok Peduli Lingkungan Cagar Alam Mangrove Asri dan Rimbun) adalah Rhizophora Mucronata, dengan total 500 bibit yang diberikan secara gratis oleh Balai Sertifikasi dan Perbenihan Tanaman Hutan (BSPTH).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline