Lihat ke Halaman Asli

Azizah Nur

KKN TIM II UNDIP

Mahasiswa Undip Sosialisasikan Cara Hidup Sehat, dari Pembuatan Hand sanitizer hingga Pembuatan Pupuk Organik

Diperbarui: 1 Agustus 2021   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Undip Sosialisasikan Cara Hidup Sehat, dari Pembuatan Hand sanitizer hingga Pembuatan Pupuk Organik

SEMARANG (01/08) -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro TIM II tahun 2020/2021 di Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, memberikan solusi terkait permasalahan warga desa di tengah pandemi COVID-19.

Universitas Diponegoro kembali menggelar salah satu program Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat yaitu dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II periode 30 Juni - 12 Agustus 2021. Namun mengingat kondisi saat ini di era pandemi KKN TIM II Undip dilaksanakan secara individu di kampung halaman masing-masing atau sesuai domisili saat ini. KKN tersebut mengusung tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)"

Siti Nurhayati Azizah dari Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, dengan Dosen Pembimbing Dr. Ir. Sutarno., M.S. mengadakan program-program yang mampu memberi solusi atas permasalahan warga di tengah pandemi COVID-19. Siti Nurhayati Azizah melaksanakan programnya pada tanggal 14 Juli dan 28 Juli 2021 di Jangli, RT 02/RW 06, sehubungan adanya PPKM sehingga hanya 2 orang yang menghadiri acara sosialisasi ini yaitu Ibu RT dan salah satu warga. Sosialisasi diawali dengan menjelaskan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menjadikan hidup yang lebih berkualitas, penjelasan pembuatan Hand sanitizer dan pembuatan pupuk organik.

Sosialisasi Program 1 dan 2

"Program tersebut dibuat dengan landasan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan penyebaran covid-19 di era pandemi. Dimana kota semarang termasuk zona merah covid-19. Sehingga karena masih tingginya kasus Covid-19 maka sangat diperlukan peran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat dan kebersihan sebagai langkah pencegahan meningkatnya kasus Covid-19 dan untuk hidup yang lebih berkualitas dan bisa mandiri untuk membuat penyanitasi tangan sendiri. Sedangkan untuk pembuatan pupuk Program ini berlandaskan pada SDG's 2030. Sustainable Development Goals (SDG's) merupakan suatu rencana aksi global guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Menjaga ekosistem darat merupakan salah satu tujuan dari SDG's, yaitu Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati. Sehingga perlu adanya pemeliharaan tanah dengan baik yaitu melalui pemberian pupuk yang ramah lingkungan dan aman pada tanamannya, sehingga menjaga ekosistem darat".

Pembuatan Hand sanitizer yaitu menggunakan etanol sebagai bahan aktif yang dapat membunuh sebagian besar bakteri, jamur dan efektif terhadap virus. Aloe vera sebagai humektan untuk menjaga kelembaban kulit / agar kulit tidak kering. Dalam pembuatan 1 L dibutuhkan komposisi 834 ml etanol 96%, 15 ml aloe vera 98%, 5 ml pewangi sakura dan 146 ml aquadest.

Pembuatan Pupuk Organik yaitu menggunakan limbah rumah tangga sebagai sumber nitrogen, limbah daun kering dan tanah sebagai sumber karbon, Larutan EM4 sebagai biakan bakteri yang mampu mempercepat proses fermentasi, dan sebagai activator pembuatan pupuk kompos. Serta larutan gula sebagai sumber nutrisi untuk bakteri.

Kemudian menunjukkan video pembuatan Hand sanitizer dan Pupuk Organik untuk dibagikan ke grup whatsapp PKK. Serta membagikan produk Hand sanitizer ke setiap rumah dengan memberi panduan pembuatannya.

Pembagian Produk

Diharapkan dengan adanya program ini masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dalam kegiatan sehari-hari dan mampu membuat hand sanitizer secara mandiri dan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat untuk selalu waspada di masa pandemi ini dengan tetap selalu menjaga protokol kesehatan. Selain itu masyarakat dapat memanfaatkan limbah yang ada di desa jangli, melatih kemandirian kepada masyarakat jangli untuk membuat pupuk sendiri dengan biaya yang relatif murah dan meningkatkan produktivitas masyarakat, yang keberlanjutannya dapat dijadikan usaha pembuatan pupuk untuk berbagai bidang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline