Lihat ke Halaman Asli

Ayyin Nayyirotul Ummah

Suantai ojok gupuh

Bagaimana Menyikapi Kehidupan di Zaman Zen?

Diperbarui: 18 Agustus 2021   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salam sejahtera
Semoga kalian tetap dalam lindunganNya
Kali ini saya akan membahas sedikit sikap yang penting untuk bermasyarakat ala-ala Imam Syafi'i

Mengingat, kita adalah remaja masa sekarang dan pemuda yang akan datang. Nah bagaimana kita menghadapi zaman yang semakin sulit, teknologi semakin canggih namun iman mengambang. Di luar sana mungkin banyak kita jumpai orang yang lupa akan tujuan hidup yakni untuk beribadah kepada Alloh swt, atau lupa akan tujuan adanya handphone yakni untuk bertukar kabar bukan untuk bertukar perasaan ,,wkwkwkwk. Nah sekarang mari kita kupas tentang masalah ini.

 "Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya." (maqolah Imam Syafi'i)


Nah dari sini dapat kita pahami, bahwasanya jangan lah kalian hanya memetingkan urusan dunia semata, namun harus menyikap pada tengah-tengah (tawasuth).Dunia juga penting yaitu untuk menanam benih agar bisa nantinya kita petik di akhirat. Akhirat juga penting yakni tempat kita kembali nanti setelah di bumi.

"Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari." (Maqolah Imam Syafi'i)


Ingat, syukuri apa yang Tuhan berikan kepada kamu, rencana Alloh SWT lebih indah dari pada rencanamu. Sebahagia apa kamu pasti tidak lepas dari permasalahan, se-kaya apa kamu pasti tak lepas dari lelah letih,dsb. Itu semua tergantung diri kita bagaimana cara menyikapi hal itu, maka dari itu cukup ingatlah bahwasanya Alloh SWT telah merencanakan sesuatu terhadap hambaNya


"Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik. Maka posisikan dirimu di antara keduanya." (Maqolah Imam Syafi'i)


Bagaimana kalian memposisikan diri dalam bermasyarakat? Nah dari maqolah ini dapat kita simpulkan bahwa jadilah orang tengah-tengah, maksudnya, tidak terlalu keras dan jangan terlalu terbuka. Hargai seorang yang tidak sependapatmu, jangan merasa dirimu paling benar, karena sejatinya kita adalah manusia biasa yang bersifat halu'a(tempatnya berkeluh kesah)

Terimakasih atas perhatiannya teman-teman
Cukup ini yang dapat saya curahkan, mohon maaf jika ada penulisan atau salah kata, harap maklum
Tetap santai, jangan gegabah ,wkwkwk




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline