Lihat ke Halaman Asli

Ika Ayra

TERVERIFIKASI

Penulis cerpen

Menjemputmu ke Peraduan

Diperbarui: 1 Agustus 2021   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menjemputmu ke peraduan (foto dari cdn.utakatikotak.com)

Dari sebuah jendela yang biasa menjadi tempatku bertanya, tentang kepulanganmu. Aku selalu menunggu dengan harap cemas akan kedatanganmu. Tak ingin hati ini dikecewakan.

Setiap saat, setiap waktu, aku ingin menemukan bayanganmu memasuki halaman. Menjemputmu penuh rindu, hal yang selalu ingin kurasakan.

Basah keringat perjuangan tentang membela negara. Dengan dada sekuat baja dan semangat seluas samudera. Aroma keberanian menambah gagah di medan laga.

Namun suatu sore, jendela terbuka sampai malam tiba. Tak kulihat bayanganmu, tak kudengar derap sepatumu. Apalagi sebuah kecupan yang lama kunantikan.

Aku ingin menjemputmu, seperti hari-hari yang telah kita lewati. Rumah kita terlalu sepi hanya aku seorang diri. Dan peraduan terasa hampa tanpa lilin-lilin menghangatkan.

Dari sebuah jendela tempatku menunggu, cahaya sore mengantar berita duka. Aku tak kan lagi bisa menjemputmu ke peraduan. Tak kan menikmati sebuah kecupan, atau lilin yang menyala kecil menghangatkan.

Selamat jalan, pahlawanku. Engkau gugur, tak kan pernah sia-sia.

_______________

Kisah ini fiktif belaka. Penulis sangat mengapresiasi prajurit yang gugur membela negara. Sambut Dirgahayu Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline