Lihat ke Halaman Asli

Ayni

Mahasiswa D3 Bahasa Mandarin UNS

Lawan Kejahatan Menggunakan Teknologi, Amerika Izinkan Kepolisian San Francisco Menggunakan Robot Pembunuh

Diperbarui: 4 Desember 2022   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Maraknya kejahatan dan tingginya angka kriminalitas yang terjadi di Amerika Serikat, khususnya di Kota San Francisco, cukup membuat pemerintah dan pihak kepolisian setempat khawatir. Sebagai negara maju, Amerika Serikat mulai bergerak untuk melawan kasus-kasus kejahatan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dari negara tersebut berupa "Robot Pembunuh".

Beberapa waktu yang lalu, anggota dewan Amerika Serikat berupaya merundingkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kejahatan yang telah menjamur di San Francisco. Pertemuan itu berlangsung sangat kontroversial dan disertai oleh perdebatan yang panas. Dalam pertemuan tersebut para anggota melakukan pemungutan suara untuk memutuskan solusi yang tepat.

Berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilakukan, pemerintah akhirnya memutuskan untuk mengizinkan Kepolisian San Francisco menggunakan robot pembunuh untuk mengatasi bentuk-bentuk kejahatan yang akan terjadi di San Francisco.

Kepala Kepolisian San Francisco mengatakan robot tersebut hanya akan digunakan pada pilihan terakhir, di mana keamanan kota sedang dihadapkan dengan ancaman yang berpotensi membahayakan banyak nyawa namun penanganannya berada diluar batas kemampuan kepolisian tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memilki beberapa robot pembunuh yang tersimpan di Gudang Senjata Kantor Kepolisian San Francisco.

Seperti yang kita ketahui, Kota San Francisco sangat sering diterpa ancaman kejahatan dan kriminalitas yang sangat mengerikan hingga mengusik kenyamanan warganya.

Pemerintah mulai mengantisipasi terjadinya hal-hal yang lebih membahayakan dimasa mendatang. Karena itulah robot pembunuh tersebut hadir dan dirancang khusus agar bisa dikendalikan dari jarak jauh sehingga dapat digunakan pada berbagai insiden berbahaya, seperti pengeboman atau insiden berbahaya lain yang mengharuskan petugas untuk menjaga jarak saat mengamankan lokasi kejadian.

Saat ini banyak masyarakat yang menolak keberadaan robot tersebut. Terlebih saat Pihak Kepolisian San Francisco kedapatan menghapus sebuah baris kalimat pada dokumen yang berisi aturan dan larangan penggunaan robot pembunuh. Kondisi ini memicu banyak perdebatan seputar hak-hak warga sipil dan kepolisian. Beberapa masyarakat khawatir akan ada hal-hal buruk yang terjadi ketika sebuah robot dijadikan alat persenjataan.

Banyak isu yang beredar mengatakan bahwa pihak kepolisian nantinya akan menyalahgunakan robot pembunuh tersebut untuk membubarkan aksi demonstrasi warga sipil dan kegiatan sosial lainnya. Hal itu semakin memicu perdebatan yang panas hingga akhirnya membuat banyak warga merasa tidak aman dan takut. Namun ada pula masyarakat yang justru mendukung pemerintah dan kepolisian memberantas kasus kejahatan menggunakan robot pembunuh tersebut.

Mengingat angka kasus kejahatan dan kriminalitas yang terjadi di Amerika, khususnya San Francisco sangat tinggi, pemerintah sudah memutuskan solusi yang cukup efektif untuk meredam kasus kejahatan dan kriminalitas tersebut. Kinerja pemerintah dan pihak kepolisian yang bergerak cepat dalam menangani kasus ini wajib diapresiasi.

Kendati demikian, aparat-aparat terkait wajib menjalankan aturan sebagaimana mestinya dan tetap menjaga kepercayaan masyarakat agar terciptanya rasa aman dan tumbuhnya rasa percaya masyarakat terhadap pihak kepolisian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline