Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Rasa Bersalah

Diperbarui: 28 Februari 2023   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Norma.

Tidak ada gunanya berpura-pura aku tidak melihatnya, meski rasa bersalah seharusnya cukup membuatku segera kabur.

"Dewi!" dia menjerit, "Sudah lama tidak bertemu."

Aku menggumamkan jawaban, meringis sopan dan mencoba melewatinya tapi dia tidak mengerti dan memegang sikuku.

"Kau tampak sehat," dia tersenyum. "Hidup memperlakukanmu lebih baik pada akhirnya?"

Aku balas tersenyum sebaik mungkin dan menjauh, bermaksud berjalan mengitarinya, menyeberang jalan jika perlu.

"Di mana kamu tinggal sekarang?" dia bertanya. "Kamu harus datang ke tempatku untuk makan malam."

"Oh, kamu tahu," kataku, "Cukup jauh, aku jarang turun ke kota."

Aku tinggal cukup jauh sehingga kamu tidak akan pernah melihatku sedang bersama suamimu, itu maksudku.

Syauki telah meminta seorang teman untuk mengirimi surat dari Amsterdam untuk Norma, mengatakan bahwa dia mengalami krisis paruh baya dan mencari jati dirinya yang hilang. Butuh menjaga jarak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline