Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Makan Malam di Kota Lama

Diperbarui: 2 Januari 2023   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

theguardian.com

Lusinan mereka di sepanjang tembok Benteng Merah di luar ibu kota baru. Dia memilih gadis cantik yang mengenakan gaun satin kuning mentega, pahanya kurus, dan kaki kerdil lecet terbalut sepasang sandal berjenama. Dia membungkuk untuk meletakkan koin di telapak tangannya yang berdebu, dan langsung ditarik melalui pusaran gelap matanya.

Di dalam dia berputar, melalui lengkungan mozaik, melintasi menara berumput zamrud, sepanjang lorong-lorong gelap yang berbau jintan dan kayu manis.

Melewati petak-petak tenun sari yang berbisik, kaleidoskop permata bertatahkan emas kuning. Suara-suara terkekeh dalam ratusan dialek ke gubuk kumuh yang tercekik di bawah atap besi bergelombang di bawah sinar matahari sore perkotaan.

Lantai tanah dipukuli derap langkah dan udara tebal yang menyengat dengan asap dari tungku arang, tempat seorang bayi berbaring menunggu ibunya kembali untuk meredakan kelaparan yang membatu di perutnya.


Bandung, 2 Januari 2023

Sumber ilustrasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline