Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Kesalahan Penulis Pemula: Pembukaan yang Lemah

Diperbarui: 22 November 2022   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

filminquiry.com

Kesan pertama adalah segalanya. Titik.

Seringkali, penulis memulai dengan deskripsi panjang lebar tentang latar atau tokoh, atau kejadian biasa seperti terbangun dari mimpi, tabrakan dengan sang idola sampai kopi yang dibawa tumpah membasahi celana, atau berbicara sendiri di depan cermin.

Klise

Pembaca tidak belajar apa pun tentang cerita atau sang tokoh. Untuk membuat pembaca terikat, kamu harus membuat mereka peduli dengan tokoh dan motivasinya. Siapa dia dan apa yang dia inginkan?

1. PARAGRAF PERTAMA

Itulah mengapa paragraf pertama—bahkan kalimat pertama—sangat penting untuk langsung memikat pembaca. Terserah kamu menamainya Prolog atau Bab Satu.

Gogon Aruana baru berusia tiga puluh satu tahun ketika dia meninggal mendadak. Dia masih berusia tiga puluh satu tahun ketika  bahkan secara tak terduga tak lagi mati. 

- Paragraf pertama novelet Nggak Gampang ‘Hidup’ Sebagai Zombie (Ikhwanul Halim, opinia.id)

Di paragraf pertama ini, pembaca langsung diperkenalkan dengan tokoh utama yang mati, tetapi tak lagi mati.

Contoh lain:

15 Januari

'Aku ingin tahu apakah dalam hidupku akan menyaksikan Betelgeuse menjadi supernova,' kataku pada Thom, menatap konstelasi Orion. Kami berdua sedang menatap langit malam nyaris tak berawan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline