Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Daging, Tulang, Darah, dan Otot

Diperbarui: 8 Agustus 2022   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

huffpost.com

Di antara darah dan tulang, di celah antara usus dan otot, nanobot mulai bekerja, memahat dan me-rekaulang. Tidak ada waktu luang. Tidak mungkin secara lambat atau lembut,sehingga proses yang berlangsung sangat brutal.

Spektum kaleidoskop rasa sakit membanjiri dirinya, kesengsaraan berlapis di atas rasa sakit yang tumpul diikuti oleh denyutan yang dalam. Gelombang nyeri saling berkejaran satu sama lain melintasi kesadaran dan tubuhnya, ketika massa organik didistribusikan kembali untuk menyesuaikan dengan keinginannya. Namun, rasa sakit itu adalah teman lama.

Akhirnya, setelah detik-detik penderitaan yang luar biasa, rasa sakit itu surut. Lenyap bersama desahan yang tenggelam dalam keheningan. Penampilannya berubah total.

Tidak ada lagi pemuda atletis berambut gelap dengan tubuh hitam dengan baju ketat hitam yang tak memantulkan cahaya. Sebagai gantinya, seorang wanita yang jauh lebih pendek dan gemuk. 

Seorang warga senior dengan punggung agak bungkuk memakai rok pudar dan atasan yang agak sempit. Secara naluriah dia meraba chip data yang dicurinya, hanya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa chip itu selamat dari transisi tanpa satu atom pun. Untuk itulah dia sampai mengubah dirinya

Keterkejutannya ketika dua petugas berseragam dan drone pelacak ramping berwarna biru mendadak meluncur di tikungan tidak perlu dibuat-buat. Mereka hampir saja menabraknya.

"Apakah Anda melihat pria ini?" tanya penjaga [ertama, tanpa basa-basi atau permintaan maaf. Drone itu menampilkan gambar yang sangat jelas dari siapa dia hanya beberapa detik sebelumnya.

Untuk sesaat, dia tergoda untuk menunjukkan arah yang salah, tetapi itu mungkin akan menyebabkan atensi yang tidak perlu, jika mereka menyadari telah dipermainkan dan menelusuri kembali langkah mereka. Maka dia menjawab dengan, "Tidak."

Suaranya terdengar serak dan kering, bernada lebih tinggi dari yang dia maksud.

"Dia pasti langsung pergi," kata penjaga kedua. "Ayo, atau kita akan kehilangan dia!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline