Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Kedudukan Bahasa Indonesia

Diperbarui: 18 November 2020   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Portugis menyerang Melaka |http://www.sabrizain.org/malaya/port.htm

Pentingnya suatu bahasa tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

1. Jumlah penutur

2. Luas penyebaran

3. Perannya dalam bidang ilmu, sosial, susastra, budaya, dan lain-lain.

Peranan Bahasa Indonesia di kawasan Republik ini bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: "Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia".

Jika jumlah penutur berdasarkan pada pemakaian bahasa ibu, maka jumlah penutur bahasa Indonesia mungkin di bawah penutur bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Namun, jika dihitung berdasarkan kedwibahasaan pengguna bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau kedua, maka kedudukannya dalam deretan bahasa penutur di wilayah Indonesia menempati peringkat pertama.

Sejak arus perpindahan penduduk ke kota pumpunan pendatang dengan asal daerah yang berbeda, menciptakan kebutuhan bahasa penghubung yang sama untuk berkomunikasi. Jika orang-orang itu menetap, tidak jarang anak keturunannya dibesarkan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertamanya.

Begitu juga dengan semakin sering terjadi perkawinan antarsuku mendorong orang tua untuk berbahasa Indonesia dengan anaknya, terutama jika bahasa ibu pasangan tersebut berbeda jauh.

Serupa dengan hal di atas, perkawinan antar bangsa mendorong orang tua mengajarkan anaknya untuk berbahasa Indonesia.

Latar belakang pendidikan juga mendorong orang tua menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa percakapan di dalam rumah. 

Ditinjau dari luas penyebaran, wilayah Indonesia dengan luas daratan hampir 2 juta kilometer persegi (luas keseluruhan lebih dari 5 juta kilometer persegi) menempatkan bahasa Indonesia di barisan terdepan. Belum lagi jika ikut diperhitungkan bahwa bahasa Indonesia diajarkan secara terbatas di sekolah-sekolah di Australia, Filipina, Jepang, Belanda, dan lain-lain. Ditambah dengan pengguna bahasa Melayu yang yang jika ditinjau dari ilmu bahasa merupakan bahasa yang sama dengan bahasa Indonesia seperti di Malaysia dan Brunei.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline