Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Kompasiana Sayang, Selamat Ulang Tahun!

Diperbarui: 29 Oktober 2017   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5 buku Ikhwanul Halim (dok. pri)

Kompasiana Sayang, Selamat Ulang Tahun!

Sampai hari ini, aku telah bergabung denganmu selama 818 hari. Dibandingkan dengan usiamu yang mencapai 3294 hari, masa berlaku belum ada seperempat dari umurmu, baru 24,83%.

Jumlah tulisanku (bersama tulisan ini) juga baru 749 biji, belum sesuai targetku yang setidaknya sama dengan jumlah hari aku bergabung denganmu.

 Namuuun ... dalam masa sesingkat itu, lima dari enam bukuku terbit karenamu. Bahkan, 3 darinya murni berasal dari tulisan yang kutanamkan di rahimmu.

Sebelum mengenalmu, hidupku luar biasa.

Luar biasa ngawur, maksudku. Masa lalu yang getir ingin kukuburkan dengan menjadi urban nomad. Setelah bersamamu, aku berubah. Jika sebelumnya aku adalah Penyair Majenun, sekarang aku bermetamorfosis menjadi Psikopoet. Eh, sama aja, ya?

Kamu adalah cawan suci tempat aku menuangkan diksi pilihan menjadi puisi dan fiksi. Kamu adalah etalase narsistik-ku kala menuntaskan hasrat eksibisionis---

Seperti Yon Bayu, salah satu pemenang Kompasianival Award yang baru saja berlalu, aku telah memilih menulis sebagai passion-ku. Aku ingin memberi dengan menulis, dan dapat hidup dari menulis. Dua kali menjadi Kompasianer terpopuler bulanan, sesungguhnya menjadi dilema untukku.

Di satu sisi, jumlah pembaca yang tinggi membuatku populer. Di sisi lain, membuat pembeli bukuku berkurang. Kok bisa? kamu bertanya.

 Saat bukuku terbit, aku mengasongkannya dari nama ke nama dalam daftar kontak. Beberapa teman menolak membeli meski sudah kurayu dan kuancam dengan sumpah pemuda. Kilah mereka, Isinya sama dengan yang di Kompasiana, kan? Gue udah baca semua!

Padahal, andaikata aku butuh duit, aku yakin mereka akan ikhlas membantu lebih dari sepuluh kali lipat harga bukuku! Karena harga diriku yang tinggi dan sesuai dengan keinginanku untuk hidup dari menulis dan mereka keras kepala tidak ingin membeli buku yang isinya sudah mereka baca, maka---

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline