Lihat ke Halaman Asli

Ikhwanul Halim

TERVERIFIKASI

Penyair Majenun

Marak Berkotak Bersama Wedha

Diperbarui: 25 Oktober 2017   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wedha Abdul Rasyid (dok. pri)

"Rasanya kita pernah ketemu," lelaki dengan rambut perak itu menyapa Joko Pinurbo yang duduk di kursi di sisiku.

Dalam hatiku: siapa yang tak kenal Joko Pinurbo?

Lagi hatiku bertanya: rasanya aku pernah melihat dia. Tapi di mana?

"Maaf, namanya siapa?" tanyanya lagi.

"Joko Pinurbo. Di mana kita pernah jumpa, ya?"

 "Pantes! Tahun 2002, majalah..." Tak begitu jelas nama majalah yang disebutkan pria baya itu.

"Oh, betul! Sekarangnya majalahnya sudah tutup. Nama Bapak?"

"Wedha. Saya ilustrator."

 "Oalaaah!" Joko Pinurbo bangkit untuk menyalami beliau. Aku juga bangun ikut menyalami pria kurus itu. Tas kulit Oemar Bakri van voor de oorlog tak lepas dari tangannya.

Sialan. Hari ini kok ketemu para maestro?

 Jika sebelumnya kami bertiga: Joko Pinurbo, seorang aktivis perempuan teman Joko Pinurbo yang namanya aku lupa-soal mengingat nama aku serupa Dori si ikan-kini jadi empat. Tak jauh dari payung taman tempat kami duduk, tante Titik Puspa sedang berbgai ilmunya di pentas Kompasianival 2017, Lippo Mall Kemang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline