Lihat ke Halaman Asli

Ayah Farras

mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Pandemi 2020 Rangsang Otak Bangun Bisnis

Diperbarui: 14 Juni 2020   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumen Pribadi

Pandemi yang sudah berlangsung tentunya seperti pelajaran alam non formal dan tak ada dalam kurikulum sekolah ataupun mata kuliah. Terlebih di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan. 

Ada banyak hal yang memaksa kita terus beradaptasi tanpa bisa menghindar. Di sinilah kita harus fleksibel dan elastis guna menjaga stabilitas dan daya survive

Hal yang pasti ada di depan mata tentunya menyikapi persoalan keuangan dan ekonomi baik diri sendiri maupun keluarga. Tak bisa lagi bersikap tetap seperti biasanya ketika sebelum masa pandemi. Kalaupun dipaksakan tak berubah paling hanya bisa satu bulan selebihnya pasti terasa bahwa kita harus ikuti irama perubahan. 

Jika terus berdiam diri dan tak melihat peluang yang bagus di hadapan kita ya tentu berpikir terus menggunakan uang yang ada sebagai pertahanan hingga tak terasa terus mengikis benteng pertahanan isi rekening Bank. 

Pola tersebut akan lunglai di bulan ke tiga dan seterusnya. Pembiayaan akan semakin membengkak karena aktivitas masih banyak dilakukan di rumah. Aktivitas bekerja di kantor pun memiliki batas waktu atau shift-shift. 

Atas kondisi yang ada ini sudah masuk pada waktunya saya implementasikan gagasan berdasar hasil renungan dan riset langsung tentang kebutuhan saya dan juga yang orang lain butuhkan. Ada peningkatan kebutuhan orang saat ini menurut yang saya amati seperti air minum, gas, pulsa, listrik dan juga kebutuhan pokok lainnya. 

Saya memilih ekspansi usaha penyediaan air minum galon dan gas serta pulsa baik token maupun data. Modal diambil dari gaji bulanan tanpa mengganggu yang sudah ada sebelumnya. Strategi ini digunakan dengan melihat cashflow yang sehat ditunjang alur distribusi yang dibangun oleh distributor dengan bangunan kepercayaan menjadi pertaruhannya. 

Air galon dibagi dua yaitu air galon isi ulang dan air galon bermerk. Pangsa pasar sudah tersedia berdasarkan riset dan pertanyaan langsung ke para tetangga. 

Lumayan ada sejumlah orang yang bersedia berlangganan tentunya buat mereka malah menjadi mudah sebab titik transaksi menjadi lebih dekat. Rata-rata mereka (tetangga dan orang dekat) mengakui adanya peningkatan konsumsi di air dan penggunaan gas serta pulsa atau token listrik. 

Sebagai permulaan dibangunlah kerjasama dengan agen air isi ulang yang bersedia menitipkan air galon isi ulangnya sesuai dengan kebutuhan yang telah di riset. 

Sungguh hal ini sama sekali tidak terpikir sebelumnya. Saya hanya total bekerja di sebuah kantor di Jakarta. Adanya pandemi ini memberi pelajaran segar akan arti pengembangan usaha. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline