Lihat ke Halaman Asli

Catatanku yang Tertulis Mengenaiku

Diperbarui: 24 Januari 2021   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay


Masa mudamu, gerangan seperti apakah yang akan jadi tujuan?

Kawan... aku mengalami apa yang ujung-ujungnya sangat aku sesali. Enak?! ya adalah jawabannya. Mudah?! faktanya memang begitu, tidak terlalu sulit untuk aku mendapatkannya, untuk kemudian bisa merasakannya.

Kawan... mohon maaf, menurut kadar pengalamanku, aku terlalu banyak menemukan yang pada akhirnya berbentuk penyesalan. Dosa?! ya adalah jawabannya. Bangga?! sama sekali bukan sebuah kebanggaan.

Kawan... fakta jelas-jelas membuktikan, bahwa perjalanan hidup, sangat benar berisikan agenda ujian demi ujian. Banyak hal menyenangkan?! ya adalah jawabannya. Lupa untuk sadar?! sama sekali tidak, hanya saja aku terlena yang luput dari peka rasa.

Kawan... andai kamu paham tentang tugas dari seorang penjaga gawang juga seorang yang berposisi sebagai penyerang, itulah gambaran tentangku.

Ketika tugasku menjadi seorang penjaga gawang yang harus bermain di lapangan, gawangku sangat jarang kemasukan, sebab tidak mudah untuk menembus pertahananku dari sisi manapun.

Ketika posisiku adalah seorang penyerang, ternyata aku bisa menjadi penyerang yang produktif. Hasil kreasi, inisiatif, dan kejelianku, membuahkan gol demi gol yang bersarang di banyak gawang, yang pertahanannya terlalu terbuka pun jelas sekali menganga.

Kawan... atas dasar itulah, rajin-rajinlah untuk menuntut ilmu. Lebih giatlah untuk terus belajar tentang ragam pengalaman dari siapa saja, dengan cara gemar membaca untuk kemudian berkaca, agar sebagai pribadi bisa tetap terjaga dari apa saja yang mungkin berbahaya, pun terlalu menggoda bagi raga pula sukma rasa.

Kawan... tidak ada yang namanya penyesalan hadir di awalan, sebab penyesalan akan muncul di akhiran, bahkan sangat mungkin akan melahirkan tangisan demi tangisan, yang adalah kesedihan.

Kawan... selama hayat dikandung badan, memang akan selalu ada kesempatan untuk memperbaiki kenyataan. Tapi kawan, itu semua sebaiknya disegerakan, bukan nanti saja belakangan yang lalu dikesampingkan.

Kawan... ini semua memang sengaja aku tuliskan. Aku sadar bahwa aku tidak mengenalmu! bahkan sempat aku berpikir, untuk apa aku harus peduli terhadapmu?! tapi kawan... lagi-lagi aku sadar bahwa kita semua berhubungan, meski memang kita berjauhan pun beda perjalanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline