Lihat ke Halaman Asli

Asep Soheh Irpan

I am a sea navigator

Sudut Spiritual Gempa

Diperbarui: 5 September 2019   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SUDUT SPIRITUAL GEMPA
( Disarikan dari kejadian gempa Tasikmalaya 02 September 2009 )

*Ini tulisan lama yang saya upload kembali tanpa editing. Perubahan pemikiran penulis mungkin ada.

Oleh : Asep Soheh Irpan, Amd, ANT-III
Tasikmalaya, 03 September 2009
09:00 WIB

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Tulisan ini aku dedikasikan untuk seorang perempuan yang tinggal di sudut hatiku yang hening karena tulisan ini terinspirasi olehnya ketika dia berkata: "....hmmm...jangan-jangan gempa ini juga karena Allah murka ama Aa...". Masya'Allah.....
" Tuhanku...hamba telah dzolim pada diri hamba sendiri, maka jika Engkau tidak mengampuni hamba tentunya hamba akan termasuk orang-orang yang merugi "

Muqoddimah
Bismillahirrahmaanirrahiim...
Segala puji bagi Allah yang Baginya apa yang ada di langit dan di bumi.....yang bertasbih bagi-Nya apa yang ada di langit dan di bumi.(al-baqarah: 255)

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjunan alam Kanjeng Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan kepada para pengikutnya hingga akhir jaman. Amin.

Sudut Spiritual Gempa
Allah telah menunjukkan kekuasaan-Nya barusan saja terjadi yaitu Rabu, 02 September 2009. Hati siapa yang tak gentar mendengar riuh gemuruh bangunan yang bergoyang atau pepohonan yang berjingkrak. Semua orang berkerumun di lapang, di jalanan dan ditempat lainnya seraya berdo'a dan hatinya menangis ( jika ada orang yang saat kejadian itu tidak berdo'a dan ingat kepada Allah, sungguh hamba berdo'a semoga Allah membukakan hatinya - amin).

Lantas pelajaran apa yang kita peroleh supaya kita semakin dekat kepada Allah? Bukan hanya semakin mendekatkan diri kepada Allah, tetapi harus semakin peduli kepada sesama ummat manusia di lingkungan terdekat kita.
Di dalam kitab As-Sulamuttaufik dan kitab-kitab lainnya gubahan Iman Al-Ghazali, bencana alam terbagi menjadi tiga jenis:
1.Ujian / Cobaan
2.Peringatan / Ultimatum
3.Siksaan / Adzab

Ujian / Cobaan diberikan kepada hamba Allah yang bertakwa supaya Allah mengangkat derajatnya, memuliakannya di dunia dan akhirat. Bencana semacam ini misalnya dialami Nabi Ibrahim AS ketika dibakar oleh Rada Namrud ( Nbukadnezar II -- Babylonia ), Nabi Nuh AS ketika ditimpa banjir, Nabi Muhammad ketika dilempari batu. Kesemuanya ini ditimpakan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai bukti kecintaan Allah kepada mereka sehingga, jika mereka bersabar, Allah akan mengangkat derajat mereka ke derajat yang setinggi-tingginya.

Peringatan / Ultimatum diberikan kepada hamba Allah yang beriman yang telah berbuat salah. Sesungguhnya Allah maha pengasih dan penyayang memiliki cara yang unik yang belum sepenuhnya dapat dimengerti oleh manusia. Allah membuat simbol-simbol, isyarat-isyarat yang sifatnya relatif pada reaksi masing-masing hamba.

" Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapu orang-orang yang beriman mereka yakin perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: " Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang yang fasik "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline