Lihat ke Halaman Asli

Aurelia Licca

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Media Baru Membuat Pengguna Jadi Produsen

Diperbarui: 30 Agustus 2019   12:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, media yang kita gunakan tak hanya sebatas untuk dinikmati saja, tetapi juga membuat kita dapat memproduksi konten yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Banyak sarana yang bisa kita pilih untuk membuat konten yang kita produksi jadi lebih dikenal oleh orang banyak. Salah satu sarana tersebut ialah media sosial. Lalu sebenarnya, apa itu media baru, dan apa saja perbedaannya dengan media yang lama? 


Sejarah Media

Sejak enam puluh tahun kata media telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun penggunaan ini lalu berubah menjadi istilah kolektif tunggal yaitu media setelah sebelumnya menggunakan istilah medium yang terdapat dalam istilah jamak.

Ada beberapa bentuk media komunikasi yang kemudian membentuk bidang-bidang yang bergerak di dalam lingkup tersebut, seperti fotografi, periklanan, penyiaran (radio dan televisi), serta media cetak dan pers. Bidang-bidang tersebut lalu melahirkan produk-produk media yaitu koran, film, kaset, dan lainnya.

Perkembangan televisi. Sumber: Colorib

Dahulu produk-produk media ini masih direpresentasikan menjadi sebuah konten yang kemudian didistribusikankepada audience untuk dapat dikonsumsi misalnya film bioskop, acara televisi, berita yang disiarkan di televisi. Namun saat ini lalu berubah, audience tidak lagi mengkonsumsi konten media namun juga dapat menjadi produsen media, misalnya yaitu citizen jurnalis dan vlogger. Di mana keduanya ialah berasal dari audience yang merupakan masyarakat bukan dari perusahaan media.

Selain itu, bentuk media yang dikonsumsi juga mulai beragam. Dahulu hanya ada koran yang dicetak, acara televisi yang hanya ditayangkan di televisi, dan film-film yang ditayangkan di bioskop. Namun saat ini, audience dapat mengkonsumsi media dengan bentuk yang lebih beragam, yaitu berita yang diproduksi dapat dikonsumsi melalui media online, acara televisi dapat disaksikan melalui telepon genggam atau pun laptop dengan bantuan internet untuk melakukan streaming, dan juga film-film yang diproduksi dapat dinikmati di mana saja tanpa harus ke bioskop.

f501e506fd1ef478a6ef66d1bfe074b6-5d68b0860d82301391251132.jpg

Netflix, salah satu contoh media baru. Sumber: Ashley                                                                                        


Karakteristik media baru

Media baru seolah menjadi sebuah kekuatan ideologis bagi mereka yang menjadi produsen, konsumen atau pun akademisi media. Baru menjadi sebuah ujung tombak bagi orang-orang yang berpikiran maju. Hal ini lalu meningkatkan produktivitas bagi para produsen dan juga konsumennya untuk terus berpikir kreatif sehingga menghasilkan produk media yang lebih baru dari pada yang sudah berkembang di masyarakat.

Maka istilah yang banyak digunakan untuk jenis media ini ialah media digital yang terdengar lebih menarik bagi sebagian orang dengan pendistribusian, penyimpangan, dan informasi dalam bentuk kode biner digital.

Jika dilihat lebih dalam, media digital secara lebih teliti, adanya jarak antara media digital dan media analog, yang keduanya tetap memiliki ciri masing-masing yang tidak dapat digantikan. Media digital dengan kemudahannya diakses di mana saja tetapi perlu biaya khusus untuk dapat menikmatinya, begitu pula dengan media analog yang dapat diakses secara gratis namun hanya lewat media-media tertentu untuk dapat mengkonsumsinya.

Digital vs Analog. Sumber: Adorama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline