Lihat ke Halaman Asli

Rendang Traveler, Menelusur Jejak Bertuah Kuliner Rendang

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13390386942087036908

Siapa tak kenal rendang? Kuliner asli Indonesia dari daerah Sumatera Barat ini popularitasnya sudah mendunia, terlebih sejak dinobatkan sebagai salah makanan terenak versi CNN.go. Namun tentu tak semua orang tahu asal muasal, aneka seluk beluk rendang, keotentikan, terlebih jejak tuahnya.

Menyusuri jejak orisinalitas rendang dari daerah asalnya inilah yang akan saya coba paparkan sebagaimana tertuang dalam buku Rendang Traveler yang dibukukan seorang sahabat saya ini. Menjadi istimewa, kala Reno Andam Suri sang penulis, menorehkan pengalamannya berkeliling Sumatera Barat, dalam sebuah reportase perjalanan budaya. Reno mereportase perjalanannya menguak heritage makanan khas Indonesia ini, langsung dari daerah asalnya.

[caption id="attachment_193159" align="aligncenter" width="461" caption="inilah buku sebagai debut pertama sang penulis Reno Andam Suri"][/caption]

Reno bukan baru sekarang mengenal rendang. Ia memang perempuan asli minang, yang kebetulan juga menekuni usaha penjualan rendang online. Usahanya yang sudah berjalan 8 tahun lumayan berkibar. Tak heran ia akrab dengan dunia rendang. Harian Kompas Minggu pun pernah meliput usahanya, seperti yang pernah saya tulisdi sini. Kebetulan lagi tulisan saya itu di hybrid di kompas.com dan berkesempatan masuk freez kompas cetak edisi 1 Oktober 2011.

Tak seperti buku yang mengulas kuliner pada umumnya, di sini takkan anda jumpai resep masakan rendang, karena memang bukan itu yang ingin dituangkannya. Kalau resep masakan mungkin sudah banyak aneka buku membahasnya. Penulis mengatakan, tak ada resep paling benar dan paling unggul dari setiap masakan rendang ini. Semua memiliki kekhasannya masing-masing.

Kisah perjalanan Reno ini menguak tentang hal ihwal mengenai filosofi rendang, dan aneka jenis rendang dari setiap daerah yang dikunjunginya. Di mulai dengan bagaimana awal mengolah kuliner ini, mengungkap aneka cara mengolah cabai, bumbu dan cara memasak yang unik dan sangat tradisional, sampai kekhasan rendang di setiap sudut kota-kota di pelosok Sumatra Barat ini. Dilengkapi pula dengan reportase perjalanan wisata dan budaya asli ranah minang.

Menariknya, ternyata rendang tak melulu berbahan baku daging. Di beberapa daerah dijumpai aneka rendang yang mungkin jarang kita temui. Semisal rendang belut, rendang lokan (kerang air tawar), rendang ubi kayu, rendang telur, rendang cubadak (nangka) yang mirip olahan gudeg jogja. Ada juga rendang yang cocok untuk vegetarian, semisal rendang rendang ubikayu dan rendang sapuluik itam. Rendang sapuluik itam, terbuat dari tepung ketan hitam yang dicampur telur, dicetak, dikukus, kemudian hasil jadinya adonan ini menjadi kotak-kotak dan dimasak menjadi rendang. Saat matang rendang sapuluik itam ini rasanya sangat mirip seperti rendang hati sapi lho!

[caption id="attachment_193160" align="aligncenter" width="450" caption="rendang daging yang umum kita kenal"]

1339039070255517446

[/caption]

.

[caption id="attachment_193162" align="aligncenter" width="461" caption="Rendang belut, olahan kreatif  lain dari rendang"]

13390392631149565788

[/caption]

Cerita seputar bagaimana rendang diolah menjadi bagian paling menarik. Sejak dari pemilihan bahan-bahan, seperti kelapa yang untuk memetiknya menggunakan jasa baruak (monyet) yang dilatih sepintar manusia dalam memilih kelapa, kemudian bagaimana kelapa ini dibuat menjadi santan dengan alat-alat tradional yang sangat unik dan khas. Penggilingan cabai yang menggunakan batu lado asli padang, memilih bumbu-bumbu, hingga memasaknya menggunakan tungku kayu bakar dengan wadah kancah (penggorengan) yang cukup besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline