Lihat ke Halaman Asli

Kupas Obat Alami Berbasis Tumbuhan, Kuliah Tamu Farmasi UM Bandung Hadirkan Ahli dari Negeri Jiran

Diperbarui: 6 Februari 2025   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama usai kegiatan (Foto: Firman/Rey/UM Bandung).

Bandung - Senior Lecturer Faculty of Science dari Universiti Malaya Nur Kusaira Binti Khairul Ikram mengatakan bahwa inovasi dalam biosintesis obat alami berbasis tumbuhan menjadi solusi potensial bagi industri farmasi modern. Dalam kuliah tamu yang digelar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada Rabu (05/02/2025), ia memaparkan hasil penelitian tentang produksi artemisinin, obat antimalaria, melalui rekayasa genetika pada lumut Physcomitrium patens.

Dengan pendekatan in-vivo menggunakan metode rekombinasi homolog, penelitian tersebut berhasil mengembangkan jalur biosintesis artemisinin dalam sistem lumut. Menurut Nur Kusaira, metode ini memungkinkan produksi dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan dengan sumber alaminya serta meningkatkan efisiensi manipulasi genetik. "Penelitian ini membuka peluang bagi produksi biopharmaceutical berbasis tanaman dengan efisiensi lebih tinggi dan mendukung terapi yang lebih murah serta ramah lingkungan," ujarnya.

Kuliah tamu bertajuk "Innovative Platform for the Biosynthesis of Plant-Based Natural Drug Compounds" ini berlangsung di Auditorium Kiai Haji Ahmad Dahlan, lantai tiga kampus UM Bandung. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I UM Bandung, Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Farmasi, serta para mahasiswa Farmasi yang tampak antusias.

Ketua Program Studi Farmasi UM Bandung Dwintha Lestari menyampaikan bahwa kuliah tamu ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk memperdalam pemahaman tentang bioteknologi farmasi. "Ini adalah peluang besar untuk memahami lebih dalam tentang drug compounds berbasis tumbuhan," kata Dwintha. Ia berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin dari narasumber internasional tersebut.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UM Bandung Jaya Kuncara Rosasusila menekankan pentingnya wawasan global dalam bidang farmasi. "Seminar ini memberikan perspektif baru yang lebih luas bagi mahasiswa, terutama dengan kehadiran narasumber luar negeri yang memiliki pengalaman dan penelitian mendalam," ujarnya.

Wakil Rektor I UM Bandung Hendar Riyadi menyoroti pentingnya pengembangan obat berbasis tumbuhan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ia menjelaskan bahwa tantangan dalam bidang ini mencakup aspek sains, ekonomi, regulasi, hingga kehalalan produk farmasi. "Kajian ini bukan sekadar tuntutan akademik, tetapi bagian dari integrasi nilai keagamaan dalam ilmu farmasi," tambahnya.

Melalui kuliah tamu ini, mahasiswa Farmasi UM Bandung diharapkan dapat memperoleh wawasan baru serta terinspirasi untuk mengembangkan potensi obat-obatan berbasis tumbuhan yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi di masa depan.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline