Lihat ke Halaman Asli

Dosen IPB, Ajak Masyarakat Cikarawang Ubah Minyak Jelantah jadi Sabun

Diperbarui: 18 Desember 2022   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Minyak jelantah atau dikenal dengan minyak goreng bekas merupakan limbah dari sisa penggorengan yang sering dijumpai di setiap rumah. Minyak goreng yang sudah digunakan selama tiga kali tidak lagi layak untuk dikonsumsi karena mengandung senyawa-senyawa karsinogenik, yang jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat menggangu kesehatan. Selain itu jika di buang secara sembarangan seperti ke westafel atau aliran selokan dapat merusak ekosistem air dan tanah karena minyak jelantah tidak mudah terurai.

Limbah minyak jelantah yang dihasilkan oleh Masyarakat Cikarawang berkisar antara ½ hingga 5 liter/bulan dan belum dilakukan pengolahan secara tepat. Mengetahui kondisi ini maka Dosen IPB University melalui program dosen mengabdi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, IPB University memberikan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun opak dan sabun cair dengan memanfaatkan minyak jelantah. Tim dosen mengabdi yaitu Dr. Meika Syahbana Rusli, Dr. Dwi Setyaningsih, Dr. Obie Farobie, dan Dr. Herdhata Agusta. Kegiatan pelatihan ini sudah dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 21 Juni 2022 dan 22 September 2022 di Aula Kantor Desa Cikarawang, Kec. Dramaga, Kab. Bogor.

“Program dosen mengabdi ini bertujuan sebagai transfer knowledge serta mengedukasi masyarakat Desa Cikarawang terkait potensi dan pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi produk bernilai ekonomi seperti sabun opak dan sabun cair yang dapat dimanfaatkan secara mandiri atau menjadi salah satu pengembangan produk unggulan desa sehingga dapat memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi” ujar Dr. Meika Syahbana Rusli. “Melalui program dosen mengabdi ini juga bersama-sama mengatasi permasalahan limbah minyak jelantah di Desa Cikarawang sebagai potensi sumber daya lokal menjadi produk bernilai” ujarnya lebih lanjut.

Pelatihan ini mendapat antusiasme dari peserta perwakilan Kader Desa Cikarawang, mereka memperhatikan proses pembuatan sabun dan menanyakan dengan detail bahan dan komposisi yang dibutuhkan serta mencoba produk sabun yang dihasilkan. Melalui program ini, masyarakat Desa Cikarawang mendapatkan ilmu dan keterampilan baru untuk membuat sabun opak dan cair serta dapat mengkreasikan dari segi aroma, warna, dan bentuk sesuai yang diinginkan atau dibutuhkan. Kegiatan ini dapat menjadi kebiasaan baru untuk menerapkan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan serta kehidupan sehat dan sejahtera.

Selain melalui program dosen mengabdi, kami dari unit kerja tim dosen mengabdi yakni SBRC LPPM IPB bersama dengan pemerintah desa Cikarawang sedang merencanakan konsep untuk Desa Cikarawang bisa menjadi Desa Mandiri Energi berbasis potensi sumber daya lokal. Sinergi dari masyarakat dengan SBRC semoga dapat terlaksana dengan baik.

Sumber : IPB




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline