Lihat ke Halaman Asli

Han

Penulis

3 Langkah Praktis Menumbuhkan Pola Pikir Positif

Diperbarui: 4 Mei 2025   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi enanamkan pola pikir positif. (Sumber: unsplash.com/Katrina Wright)

Pernahkah kamu menyadari bahwa otak manusia adalah sumber daya yang sangat kuat? Ia menyimpan potensi luar biasa yang sering kali kita remehkan. Pikiran yang positif bisa menuntun kita pada tindakan-tindakan baik, peluang baru, dan masa depan yang cerah. Sebaliknya, pikiran negatif seperti pesimisme, sinisme, dan rasa curiga berlebihan hanya akan membawa kita menjadi pribadi yang mudah menyerah, malas, dan suka mengomentari hidup orang lain dengan cara yang tidak sehat.

Daripada terus-menerus berperang melawan pikiran negatif yang datang dan pergi, lebih baik mulai melatih otak agar terbiasa memelihara pola pikir positif. Dalam bukunya Life Skills: 8 Kecakapan Hidup Demi Masa Depan yang Epik, Yodhia Antariksa menyarikan tiga langkah praktis berdasarkan berbagai literatur dan penelitian ilmiah. Inilah tiga cara yang bisa kamu latih untuk menumbuhkan positive mindset:

1. Fokus pada pencapaian-pencapaian positif yang pernah kamu lakukan

Mungkin kamu pernah teringat akan kesalahan atau hal memalukan di masa lalu. Ingatan itu bisa sangat mengganggu dan membuatmu merasa rendah diri. Padahal, bisa jadi kejadian tersebut hanyalah hal kecil yang terlalu dibesar-besarkan oleh pikiranmu sendiri.

Otak kita memang suka bertingkah dramatis. Tapi, kabar baiknya: otak juga bisa "ditipu balik". Caranya adalah dengan sengaja memfokuskan pikiran pada hal-hal positif yang pernah kamu capai, sekecil apapun itu.

Bangun pukul lima pagi, menyelesaikan satu artikel, membaca sepuluh halaman buku, membantu orang lain membawa barang berat, atau membersihkan rumah---semua itu adalah contoh small wins. Ketika kamu sering mengingat dan menghargai kemenangan-kemenangan kecil seperti ini, otakmu akan mulai membentuk keyakinan bahwa kamu adalah pribadi yang mampu, produktif, dan bisa melakukan hal-hal besar.

Terlalu sering kita terpaku pada pencapaian besar dan lupa menghargai proses kecil. Akibatnya, kita mudah merasa tidak cukup baik dan terjebak dalam rasa insecure yang berkepanjangan. Padahal, kemenangan besar selalu diawali oleh langkah-langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten.

2. Syukuri dan apresiasi sisi positif dari situasi di sekitarmu

Kebiasaan bersyukur ternyata memiliki dampak luar biasa terhadap kesehatan mental. Orang yang rajin mengucap syukur umumnya lebih bahagia, lebih tangguh, dan lebih optimis dalam menghadapi hidup. Sebaliknya, mereka yang gemar mengeluh dan selalu melihat sisi buruk dari segala hal cenderung tertutup pikirannya dan kehilangan daya kreativitas.

Mulailah melatih diri untuk lebih menghargai kebaikan, sekecil apapun, yang terjadi dalam hidupmu maupun di sekitar orang lain. Ucapkan terima kasih lebih sering. Rayakan hal-hal baik yang hadir setiap hari. Dengan begitu, kamu memberi ruang bagi otak dan jiwamu untuk berkembang lebih sehat dan terbuka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline