Lihat ke Halaman Asli

Atanshoo

Mahasiswa

Menilik Suasana Sahur di Bulan Ramadan Melalui Puisi

Diperbarui: 10 Maret 2024   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi di bulan ramadan: Sahur - Atanshoo Masjid Pogung Raya on Unsplash

Sahur

(Atanshoo)

Jam tiga pagi, ayam berkokok, membangunkan jiwa yang terlelap.
Aroma nasi hangat menyeruak dari dapur, mengundang rasa lapar.
Ibu di dapur, sibuk memasak, menyiapkan sahur untuk keluarga.
Ayah di ruang tamu, membaca ayat suci Al-Quran, menenangkan jiwa.

Anak-anak bangun dengan mata mengantuk, wajah kusut masai.
Mencuci muka dengan air dingin, menghilangkan rasa kantuk yang menyelimuti.
Duduk di meja makan, bersama-sama menyantap sahur yang sederhana.
Berdoa sebelum makan, memohon berkah dari Tuhan.

Sahur, bukan hanya tentang makan dan minum.
Tetapi tentang kebersamaan, berbagi, dan rasa syukur.
Momen spesial di bulan Ramadan, penuh makna dan berkah.
Memperkuat iman dan taqwa, mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sahur, waktu yang tepat untuk merenungkan diri.
Mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan.
Meminta maaf atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan.
Berharap ampunan dan rahmat dari Tuhan.

Sahur, momen indah di bulan Ramadan.
Penuh dengan kehangatan, kebersamaan, dan rasa syukur.
Memperkuat iman dan taqwa, mendekatkan diri kepada Tuhan.
Semoga Tuhan menerima amal ibadah kita di bulan Ramadan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline