Lihat ke Halaman Asli

Budidaya Jamur Tiram Rumahan Sebagai Alternatif Usaha Ibu Rumah Tangga Kreatif

Diperbarui: 30 Mei 2016   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara Penyusunan Log Jamur

Jamur tiram adalah  termasuk dalam kelompok Basidiomycota, disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram, berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.

Bagi ibu – ibu rumah tangga yang memilih alternative usaha rumahan, budidaya jamur tiram salah satu pilihan yang kreatif, selain bisa dikerjakan di rumah juga dapat menghasilkan tambahan uang belanja dari hasil budidaya jamur tiram, Ibu – ibu bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk kumbung jamur atau bagian sisi rumah yang letaknya agak lembab untuk dapat di manfaatkan sebagai kumbung jamur tiram.

Kumbung adalah rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban. Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu.

Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap. Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu.

Jamur Tiram sudah mulai berbuah dan siap di panen (Sumber : Dokpri)

Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan, ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog.

Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan, apabila ibu – ibu dirumah tidak memiliki dana yang cukup untuk membuat kumbung maka bisa memanfaatkan ruangan yang tidak terpakai disisi bagian rumah untuk di jadikan rumah kumbung, syaratnya harus kondisi lembab dan jangan bercampur dengan kamar atau ruangan dimana penghuni rumah aktif dalam beraktifitas di ruangan tersebut, karena spora jamur yang mulai tumbuh akan membahayakan paru – paru jika terus menerus dihisap.

Sebelum memulai usaha budidaya jamur tiram maka alangkah lebih baik jika kita mengetahui hal – hal yang perlu dipelajari  dari media tumbuh dan kondisi jamur tiram, dengan tujuan agar pertumbuhan spora dalam baglog dapat berkembang baik dan mengjhasilkan jamur tiram dengan kualitas yang baik.

Baglog adalah media tumbuh bibit jamur tiram yang masih spora, adapaun baglog terbuat dari Serbuk gergaji,dedak halus, tepung kanji/aci/sagu, kapur (CaCO3) atau dolomite atau kalsit atau kalsium, pupuk NPK, air dan bibit jamur. Biasanya penyedia baglog sudah tahu takaran yang disediakan dalam satu media tumbuh jamur.

Buah Jamur Tiram yang baik karena bentuknya menyerupai tiram (Sumber : Dokpri)

Adapun hal – hal yang harus di perhatikan dalam budidaya jamur adalah :

1. Temperatur atau Suhu Ruangan Kumbung

Pada saat pembibitan atau pertumbuhan spora maka suhu antara 23-28 °C  agar serat “miselium” yang berada pada jamur tiram akan tumbuh subur dengan baik. Meskipun begitu, Suhu Temparatur di bawah 23 °C, Jamur tiram Putih tersebut masih bisa tumbuh subur walau dengan masa pertumbuhan yang lambat.

Dan pada saat mulai tumbuh buahnya agar pertumbuhannya berbentuk cangkang tiram, harus di perlukan temperature suhu dengan kisaran 13-15 °C dalam jangka waktu 2 smpai dengan 3 hari. Jika hasil suhu rendah maka hasil pertumbuhan pastinya tidak akan terjadi, dengan hasilnya tersebut dapat disimpulkan bahwa bila ingin hasil yang baik tentunya 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline