Lihat ke Halaman Asli

Astrid Chandra

Content Writer

Yuk! Alokasikan Keuanganmu agar Hidup Lebih Teratur

Diperbarui: 5 Agustus 2021   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Hidup memang penuh dengan godaan. Ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi namun kadang keinginan lebih mendominasi. Hal ini menjadi penyebab keuangan menjadi bocor dan tidak terkendali. Akibatnya banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, pengeluaran menjadi bertambah, dan parahnya ada cicilan yang harus segera dilunasi. Ini menjadi momok bagi banyak orang di usia produktif. 

Maka dari itu, kita perlu pintar dalam mengelola keuangan agar tidak menjadi boros dan membuat hidup lebih terencana.

Tetapi untuk menentukan atau menghitung besaran uang yang akan ditabung cukup membingungkan karena tidak adanya panduan untuk itu. Maka dari itu ada istilah alokasi budget atau keuangan yang dimaksudkan untuk memandu kita dalam memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier secara seimbang. 

Dilansir dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatur penghasilan bulanan kita, yakni sebagai berikut:

1. Membuat daftar persentase alokasi gaji

Membuat daftar persentase ini dapat membantu kita untuk mengalokasikan penghasilan dengan lebih mendetail. Persentase gaji bulanan yang masuk diibaratkan sebagai 100%. Lalu untuk kebutuhan lain-lain dapat disesuaikan misalnya kebutuhan pokok 40%, tabungan 25%, dan jajan 35%.

Persentase yang digunakan fleksibel karena mengikuti kebutuhan kita yang dapat berubah setiap harinya dan bagaimana kita ingin mengalokasikan budget itu.

2. Formula alokasi 40-30-20-10

    Sebanyak 40% dari gaji dialokasikan untuk kebutuhan pokok atau biaya hidup seperti makan, air, listrik, transportasi, dan kebutuhan primer lainnya. Untuk 30%-nya disalurkan untuk kebutuhan saran atau cicilan seperti cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan utang (jika ada). 20 % digunakan untuk ditabung atau investasi. Tabungan ini bisa digunakan untuk kebutuhan di masa depan seperti biaya pendidikan anak. Dan 10%-nya digunakan untuk sedekah, tetapi juga bisa menjadi tabungan darurat apabila mendesak.

3. Aturan 80-20

Menyisihkan penghasilan sebanyak 20% terlebih dahulu untuk dialokasikan sebagai tabungan atau investasi. Lalu sebanyak 80% dapat digunakan untuk kebutuhan yang lain yang diinginkan seperti pemenuhan kebutuhan pokok, hiburan, jajan, dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline