Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Agama sebagai Tata Nilai Sosial

Diperbarui: 16 September 2020   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelum wafatnya Bapak Jakob Oetama, Kompasiana mengajak menulis tentang perselingkuhan dan keprihatinan terhadap keluarga. Saya mencatat sebuah berita yang plastis eksplisit membenarkan keprihatianan itu. Ustad JeJe minta dai reformasi materi dakwah keluarga.

Ia mengungkapkan sebenarnya kerapuhan keluarga Muslim sudah sangat luas berdampak pada moral sosial masyarakat, seperti meningkatnya anak jalanan, kerusakan moral di kalangan anak-anak, narkoba, dan perilaku hidup yang buruk dan tidak sehat.

Jadi bukan hanya soal tingginya kasus perceraian yang berdampak luas kepada nasib pendidikan dan masa depan anak anak Muslim semata. (msn.com)

Belum lepas dari rasa ikut kehilangannya tokoh pendiri Kompas saya membaca sebuah artikel di sini dari seorang Adrian Diarto, yang saya kenal. Bahasa artikel itu indah. Setelah memaparkan peristiwa tentang Bp. Jakob Oetama dengan beberapa tokoh sahabat dekatnya dia menutup diakhir artikel itu yang kupahami sbg berikut ini:

Agama adalah tata nilai yang mengajak refleksi, self-dialog tentang kemanusiaan. Kemanusiaan dipertemukan dengan realitas-realitas menjadi Solidarisme sebagai perwujutannya.  Itu buah pendalaman yang matang "di contohkan oleh Bacharudin Jusuf Habibie - YB Mangunwijaya, Emha Ainun Nadjib - Darmanto Jatman serta Abdul Malik Fadjar -dan  Jakob Oetama. Sebab Mereka mengonstruksi buah-buah keheningan yang dipertemukan dengan realitas-realitas humanisme menjadi sewujud solidaritas." (kompasiana.com/diart)

Pada halaman bawah artikel itu ada rekomendasi untuk membaca sebuah artikel. Ketika saya klik, saya temukan tulisan dengan tema "Beberapa Pandangan Al-Quran dst", di sini: isadanislam.org

Disebut di sana ada 4 kutipan (Qs 2.62; Qs 5.82; Qs 10.94;Qs 57.27) Dijabarkan dalam 5 butir kwalitas sebagai berikut:

Satu, Orang yang akan menerima pahala

Dua,  Orang yang tidak khawatir dan tidak bersedih hati

Tiga, Orang beriman dan rendah hati /tidak menyombongkan diri

Empat, Orang yang mengetahui kebenaran

Lima,  Orang yang santun dan penuh kasih sayang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline