Lihat ke Halaman Asli

Hasto Suprayogo

Hasto Suprayogo

Inggris, Mimpi Buruk Para Perokok

Diperbarui: 8 Desember 2017   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perokok. Sumber: Dokumentasi pribadi

Jika Anda perokok, maka Inggris bisa jadi negara yang bakal Anda benci. Mengapa demikian? Well, ada beberapa hal yang coba saya ceritakan di sini tentang hubungan cinta benci antara Inggris dan rokok.

Meski merokok tidak dilarang di Inggris, tentunya di lokasi-lokasi yang diperbolehkan--bukan di fasilitas umum dan sejenisnya, namun kebiasaan merokok bisa jadi tak semudah itu Anda nikmati di sini.

Pertama dan utama, harga rokok yang jauh lebih mahal, bahkan dibanding negara-negara Eropa lain. Tercatat, Inggris adalah negara dengan harga rokok paling mahal dibanding negara Eropa lainnya..

Sebagai contoh, untuk mendapatkan sebungkus rokok isi 20 batang di Inggris rata-rata Anda musti merogoh kocek 10,26 pound atau sekitar 178 ribu rupiah. Bandingkan dengan harga rokok di Prancis 7 euro (101 ribu rupiah), Jerman 6 euro (94 ribu rupiah) atau Belanda 7 euro (101 ribu rupiah).

Kemasan rokok Inggris. Sumber: Tesco

Di luar harga, mulai Mei 2017 lalu, pemerintah Inggris menerapkan aturan kemasan standar untuk semua produk rokok. Jika di Indonesia, dengan mudah Anda memilih produk rokok A atau B berdasarkan tampilan kemasan, brand, logo dan identitas visual lainnya, di sini tak akan bisa.

Semua produk rokok menggunakan tampilan sama berupa bungkus warna dasar hijau dengan 3/4 bagian depan belakangnya diisi gambar berbagai efek negatif merokok untuk kesehatan, seperti kebutaan, paru-paru dan jantung terbakar menghitam, atau jari membusuk serta sejenisnya. Plus, peringatan bahaya merokok secara tertulis dipampang besar, dilanjutkan anjuran publik untuk berhenti atau menghindari rokok.

Di mana identitas produk rokok kalau begitu? Well, nama brand rokok boleh ditampilkan, namun porsinya relatif kecil. Tidak boleh ada logo, atau identitas brand apapun. Hanya plain text nama produk serta variannya. Misal produk "Chesterfield" varian "Red Superking". Aturan serupa diterapkan untuk tembakau yang dijual terpisah di mana pengguna nantinya musti melinting sendiri alias tingwe. 

Selain itu, rokok di Inggris dijual dalam kemasan minimal berisi 20 batang, dengan tujuan antara lain membuat anak-anak muda tak mudah membelinya. Tentunya ini ditunjang dengan aturan hanya mereka yang berusia minimal 18 tahun yang bisa membeli rokok. 

Tempat-tempat penjualan rokok pun dibatasi. Hanya conveniece store macam Tesco, Asda, Salisbury dan sejenisnya, serta toko-toko dengan tanda "Off-License" yang bisa berjualan rokok. Itu pun, posisinya tertutup. Produk rokok tidak dipanjang terbuka, namun dimasukkan ke dalam display tertutup, biasanya di belakang kasir, untuk kemudian dibuka hanya jika ada konsumen yang meminta.

Perokok. Sumber: Dokumentasi pribadi

Nah, bagaimana jika bawa rokok sendiri?

Well, Inggris memungkinkan Anda yang berkunjung ke sini untuk membawa sendiri barang-barang kebutuhan khusus, seperti rokok, alkohol, parfum dan sejenisnya. Aturan untuk pengunjung dari negara non-EU, seperti Indonesia, adalah boleh membawa rokok dengan jenis dan jumlah sebagai berikut:

  •  200 cigarettes
  • 100 cigarillos
  • 50 cigars
  • 250g tobacco
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline