Lihat ke Halaman Asli

Yulianto

Menulis saja

Rasa Kekeluargaan di Halaman Rumah Tetangga!

Diperbarui: 25 Mei 2020   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dokpri)

Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd

Gema takbir mengudara memecah kesunyian pagi. Selepas salat subuh, lantunan takbir berkumandang silih berganti dari berbagai penjuru. Hari ini adalah waktu yang sudah dinanti, hari kemenangan setelah sebulan penuh belajar menahan diri. 

Di kampungku, perayaan lebaran tahun ini terasa sedikit berbeda. Jika biasanya, salat Idul Fitri dilakukan di lapangan utama yang letaknya tepat di pusat kota kabupaten. Tahun ini lebaran dilakukan di halaman rumah tetangga.

Sebagaimana imbauan pemerintah agar warga melaksanakan salat Idul Fitri di rumah saja. Begitu juga yang disampaikan oleh pejabat di kabupaten kami, salat ied di lapangan utama tahun ini ditiadakan dan diganti dengan salat ied di rumah saja.

Awal mendengar keputusan tersebut, banyak warga di kampungku yang protes. Mereka tak tahu bagaimana cara melakukan salat Ied di rumah. Setelah mendengar banyak warga yang mengeluh, para tetua di kampungku pun memutuskan untuk melaksanakan salat ied di halaman salah satu rumah warga.

Salah Idul Fitri di halaman rumah tetangga baru kali ini terjadi. Meskipun tak seramai salat di lapangan utama, salat ied di halaman rumah tetangga tetap terasa sangat berkesan sebab baru kali ini kejadian seperti ini terjadi.

Selain itu, karena seluruh warga di kampungku punya hubungan kekeluargaan satu dengan lainnya. Maka dari itu salat Idul Fitri kali ini terasa sangat menyenangkan karena serasa dilaksanakan bersama seluruh keluarga besar.

Walaupun dilaksanakan dengan cukup banyak orang yang terlibat, protokol kesehatan tetap diberlakukan saat salat ied tadi. Pembawa acara juga mengingatkan bahwa setelah melaksanakan salat ied, warga diminta untuk tidak bersalam-salaman.

Jika ingin bermaaf-maafan cukup di dalam hati saja. Meskipun dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi rasa kekeluargaan tetap terasa kental dalam salat Idul Fitri kali ini. Rasa kekeluargaan inilah yang juga membuat salat Idul Fitri kali ini akan dikenang selamanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline