Lihat ke Halaman Asli

Memprediksi Kemenangan Anies- Sandi

Diperbarui: 24 Februari 2017   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 Oleh: Aspianor Sahbas

 Direktur : IMPEACH - Indonesian Monitoring Political Economic Law and Culture for Humanity.

 Putaran kedua Pilkada DKI antara Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (BADJA) melawan  Anies Rasyid Baswedan - Sadiaga S Uno (Anis Sandi) oleh berbagai kalangan diperkirakan bakal lebih sengit dari putaran pertama. Pasalnya putaran kedua ini masing-masing Paslon akan bekerja habis-habisan mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki. Apalagi selisih perolehan suara antara Paslon no 2 dan Paslon no. 3 ini kecil sekali berkisar antara 2 sampai 3 persen saja.

 Tulisan ini, karena sebagai suatu prediksi tentu saja bisa benar dan bisa juga salah. Akan sangat tergantung pada mobilitas dan perkembangan di lapangan. Apalagi tulisan ini bukan merupakan hasil survey yang bisa membidik dari berbagai spektrum variabel. Tulisan ini hanya mengulas dan menganalisis dari sedikit sisi dari variabel partai pendukung awal dari kedua Paslon.

 Seperti kita ketahui, Paslon no.2 yg pada putaran pertama sedikit unggul dari Paslon no.3 didukung oleh koalisi 4 Parpol besar yaitu, PDI-P, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem. Parpol ini dari sisi perolehan kursi di DPRD DKI jauh lebih besar dari perolehan kursi koalisi Parpol no.3 yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. 

 Logikanya jika partai pengusung Paslon no.2  konstituennya solid Paslon no.2 hampir bisa dipastikan memenangkan kontestasi Pilkada cukup dengan satu putaran saja. Tetapi realitasnya Paslon no.2 hanya mampu menang tipis diputaran pertama  hanya sekitar 2 - 3 persen saja. Hal ini mengindikasikan bahwa soliditas pendukung 4 partai besar tersebut sangatlah rapuh.

 Memang ada variabel kelemahan dari Parpol pengusung Paslon no.2 ini. Semuanya berbasis nasionalis.

 Sementara itu, jika kita cermati, Paslon no.3 ini hanya didukung oleh 2 Parpol yang secara perolehan kursi di DPRD jika ditotalkan jumlahnya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan perolehan kursi Parpol pengusung no.2. 

Namun demikian, realitas di lapangan konstituen Parpol pengusung no.3  ini nampak memiliki soliditas yang tinggi. Hal ini terbukti dari kekalahan paslon no.3 yang sangat tipis dengan Paslon no.2. Apa kemudian yang bisa kita baca dari tipisnya kekalahan Paslon no.3 ini. 

 Di samping soliditas konstituen partai pengusung, Paslon no.3  ini juga  didukung oleh 1 partai yang berbasiskan Nasionalis, dan juga didukung oleh satu partai yang berbasiskan Islam.

 Gabungan kedua partai pengusung yang berbasiskan  nasionalis dan Islam ini mempunyai daya magnet bagi orang-orang yang berfikiran nasionalis namun tidak tergabung dalam partai politik untuk mendukung Anis - Sandi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline