Lihat ke Halaman Asli

Ekspor Harus Digenjot agar Memperkuat Pasar Domestik

Diperbarui: 6 Agustus 2018   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

otomotif.kompas.com

Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 yang Kamis (2/8) dibuka oleh Presiden Joko Widodo kembali menjadi ajang bagi industri otomotif di negeri ini dalam memperkenalkan teknologi-teknologi terbarunya, sekaligus melakukan penetrasi kendaraan bermotor di tanah air.

Industri otomotif memiliki peluang tumbuh pada tahun ini, sebagai salah satu sektor industri yang berkontribusi besar kepada perekonomian nasional.

Industri otomotif di negeri ini mulai dilirik sebagai basis produksi, terutama buat kendaraan pikap, truk, dan MPV (Multipurpose Vehicle) untuk pasar Asia Tenggara maupun domestik.

Itulah sebabnya pemerintah berani menargetkan jumlah produksi bakalan meningkat menjadi 1,5 juta unit pada 2020.

Industri otomotif pun optimis kendaraan bermotor pada 2018 akan melaju. Ditunjang, posisinya menjadi tulang punggung pemerintah dalam mewujudkan target pertumbuhan industri sebesar 5,67 persen bersama dengan sektor industri makanan dan minuman, kimia farmasi, dan elektronik.

Menggeliatnya sektor industri sangat penting karena menyumbang sebesar 20 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) nasional, jika digabung dengan industri turunannya, bahkan dapat mencapai lebih dari 30 persen.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdapat pertumbuhan mendekati angka 1,5 juta orang sepanjang periode 2016-2017.

Namun ternyata tren industri otomotif tak semulus asa. Sebab, pasar domestik diperkirakan stagnan hingga 2019.

Data dari Gaikindo, target tahun ini direncanakan 1,1 juta unit, naik 1,9 persen ketimbang periode 2017 sejumlah 1,07 juta unit. Regulasi yang tak jua terealisasi serta ketidakpastian ekonomi dunia menyebabkan penjualan mobil kurang bergairah.

Secara berbarengan, perkembangan industri otomotif tanah air masih berjuang dengan sejumlah tantangan, seperti ketatnya persaingan dengan sejumlah negara tetangga serta dukungan fiskal.

Negara kita harus berkompetisi dengan produsen-produsen mobil di Asean, seperti Thailand dan Vietnam yang kian protektif dan agresif dalam suku cadang dan kebijakan impor mobil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline