Lihat ke Halaman Asli

Ashri Riswandi Djamil

Belajar, belajar, dan belajar

Sang Penggertak

Diperbarui: 3 Desember 2022   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

enraged by pixabay.com

Pagi menuju siang. 

Jek dan Bobi di dalam mobil menuju suatu tempat yang menjadi rencana mereka hari itu. Jek baru pulang dari sebuah kota kecil di Perancis bercerita tentang pengalaman disana. Salah satunya soal penyebutan nama makanan fastfood yang terkenal dengan gunung kembarnya. 

Seperti Big Mac disana disebut Le Big Mac. dan hal-hal receh lainnya. Yang mana Bobi tidak peduli, apalagi dia sambil nyetir mobil. Tipe yang lebih suka fokus ketika mengerjakan sebuah pekerjaan. Apalagi yang butuh fokus. Menyetir mobil diantaranya, dan memasak.

Jek terus saja bercerita hingga sampailah mereka di sebuah gedung rumah susun atau flat delapan lantai. Mereka memakai setelan jas hitam rapih ala gangster di film hollywood yang sebenarnya terkesan dipaksakan karena mereka mangenakannya di musim panas dan lembab di negeri tropis. Orang pikir mereka gila barangkali. 

Sebentar mereka mengamati gedung itu dari bawh sampai ke atas seperti melihat wanita dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mengenakan kacamata hitam agar wajah mereka tidak mudah dikenal atau memang karena terik matahari menyilaukan mata. 

Mereka pun masuk dan naik ke lantai tujuh. Mereka menaiki tangga dengan melompati dua anak tangga tiap kali agar sampai lebih cepat dan memang mereka bertubuh ideal tidak gemuk ataupun kurus. Atletis bisa dibilang dilihat dari gerakan mereka yang luwes. Sedikit peluh di dahi tidak masalah.

Sampailah di pintu nomor 77. Mereka saling pandang lalu.

"Kau siap jagoan?" tanya Bobi

"Kau pikir?" jawab Jek

"Oke anak sialan"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline