Lihat ke Halaman Asli

Arum Nurmawaddah

Penulis kadang-kadang

Tetap Pakai Masker di Pasar Tradisional

Diperbarui: 1 Oktober 2020   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suka atau tidak, kita harus mengakui bahwa pasar tradisional menjadi salah satu sentra dari penyebaran virus corona. Perkara ketidakpatuhan menjadi masalah utama. Baik pengunjung atau pedagang, keduanya sama-sama acuh dan tidak mau menggunakan masker walau itu penting.

Sebelum jauh-jauh, marilah kita bahas kenapa memakai masker itu menjadi penting untuk menghindari penyebaran virus corona. Perlu diingat jika penyebaran virus corona ini terjadi melalui droplet atau serpihan air yang keluar dari diri seseorang. Jika kemudian virus yang ada di droplet itu terpapar ke tangan, dan tangan kita menyentuh hidung, mulut, atau mata, maka kita bisa dengan mudah terpapar.

Hal yang sama juga berlaku ketika ada orang yang tiba-tiba bersin di dekat kita. Kalau orang tersebut ternyata Orang Tanpa Gejala yang terjangkit Covid-19, ya kita bisa ikut terpapar virus corona. Kalau pun orang tersebut tidak terjangkit, toh tetap lebih baik menghindari dengan menggunakan masker.

Salah satu persoalan yang paling nyata dan harus dihadapi pemerintah adalah masih bandelnya, baik pedagang maupun pengunjung, untuk menggunakan masker ketika berada di pasar. Mungkin hal ini yang menjadi alasan kenapa penambahan kasus klaster pasar tetap besar hingga hari ini.

Bagi pengunjung, kesadaran untuk menggunakan masker makin menurun seiring terlalu lamanya pandemi ini berlangsung. Pada awalnya mereka masih takut-takut, lama kemalamaan mereka makin tidak peduli dan bodo amat. Kemudian anggapan, toh hanya ke pasar yang dekat rumah ngapain pake masker, menjadi cara berpikri yang sebenarnya keliru.

Seperti saya jelaskan di atas, menggunakan masker ketika keluar rumah atau bertemu orang lain itu penting walau hanya sekadar mengambil paket di teras rumah. Apalagi, jika kita mau bepergian ke pasar yang menjadi pusat keramaian. Jangan sampai nantinya kita malah jadi pembawa virus bagi orang-orang tersayang di rumah.

Sementara, bagi para pedagang, menggunakan masker setiap hari dan setiap saat di pasar memang merepotkan. Tidak hanya itu, di beberapa daerah di Jawa Timur masih saya temui beberapa pedagang yang tidak mempercayai keberadaan virus corona. Kata mereka, itu hanya konspirasi dan pembohongan publik. Oke, terima kasih Manji dan dokter kesayangan.

Tidak hanya itu, pandemi bagi mereka juga menjadi beban untuk mencari nafkah. Penghasilan berkurang, pasar awalnya sepi, dan mereka harus tetap menghidupi tanpa dipedulikan negara. Mungkin, hal ini yang kemudian membuat mereka menjadi bodo amat untuk menggunakan masker.

Meski begitu, kita sebagai orang yang sadar akan keberadaan Covid-19 ini harus tetap memberikan pada orang-orang di sekitar kita. Setidaknya, orang-orang paling dekat dan yang kita sayangi. Bahkan jika hanya untuk pergi ke pasar, penggunaan masker tetap penting dan perlu dilakukan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline