Lihat ke Halaman Asli

Arum Butler

Just me.....

4 Langkah Penting Andai Aku Jadi Menag

Diperbarui: 29 Juli 2018   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai Aku Jadi Menag (Dokpri)

Kaum milenial saat ini sangat aktif di media sosial, namun sayangnya kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan sikap berbijak dalam bersosial media. Hoax dan berita yang melenceng dari fakta selalu muncul berbagai feed media sosial, apalagi content berita yang dibagikan ditambahkan dengan judul frontal yang memancing pembacanya padahal isinya berbeda dengan judulnya.

Beberapa dekade sebelumnya, memang kita terbiasa membaca berita melalui koran atau majalah ternama yang bisa terbit setiap hari. Lain dulu lain sekarang, portal berita di internet sangat bertebaran sehingga muncul berbagai informasi salah yang menyesatkan pembacanya terutama isu yang berkaitan dengan SARA. 

Isu SARA sangat sensitive dan mudah sekali disebarkan tanpa melihat fakta sebenarnya, oleh karena itu bila aku menjadi menteri Agama aku akan melakukan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Pemantauan dan pengarahan untuk Bijak bersosial media di internal Kementerian Agama

Kita tentunya pernah mendengarkan pepatah kuno dari nenek moyang kita: Saat kau menunjuk orang lain, 1 jari tertuju ke arah orang lain namun 4 jari lainnya balik tertuju ke arahmu, untuk itu sebelum melakukan pemantauan ke orang lain maka aku sebagai Menteri Agama akan memperbaiki terlebih dahulu di internalku yaitu Kementerian Agama. 

Akan kubuat sebuah tim khusus atau departemen yang bisa memantau kegiatan seluruh pegawai Kementerian Agama dalam bersosial media dengan membuat daftar nama media sosial yang digunakan oleh seluruh jajaran pegawai Kementerian Agama.

Bila ditemukan adanya sikap bersosial media yang kurang bijak atau terbukti menyebarkan berita hoax di sosial media maka langkah pertama yang dilakukan dengan memanggil pegawai tersebut dan memberikan teguran secara lisan. Kesalahan satu orang dalam menyebarkan hoax di internal Kementerian Agama, tentunya akan mencoreng keseluruhannya.

2. Dialog rutin antar warga dari tingkat RT hingga tingkat nasional

Seperti kita ketahui bersama bahwa kemajuan teknologi terutama komunikasi menjadikan masyarakat jarang bersosialiasi satu sama lain. Beberapa bulan terakhir ini kita sering dikejutkan berbagai kejadian penyergapan teroris dilingkungan warga dimana banyak warga sekitarnya yang tidak terlalu mengetahui dengan baik tetangganya tersebut.

Oleh karena itu, perlu dilakukan dialog rutin antar warga sehingga saling kenal satu sama lain dan mencegah terjadinya saling curiga serta menghindari kejadian teror di lingkungan RT.

Dengan adanya dialog rutin antar warga bisa dimulai dari tingkat RT hingga tingkat nasional dengan menggandeng tokoh agama dan tokoh suku yang nantinya akan membangun kepercayaan antar warga karena telah mengenal satu sama lainnya. Bila ada berita atau isu yang meresahkan antar warga maka akan lebih mudah teratasi dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline