Lihat ke Halaman Asli

Abdur Rouf

Mahasiswa IAIN Jember

Metode-metode dalam Belajar Filsafat

Diperbarui: 5 April 2020   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Positifistik yaitu suatu teori yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan tertentu yang didasarkan dengan alam, sifat, dan hubungannya. Sedangkan positifisme berpendapat, bahwa masyarakat di dunia fisik beroperasi menurut hukum umum dan kebenaran yang di ukur oleh akal, juga didukung oleh bukti empiris yang terukur. Itulah positifisme, hanya menyempurnakan empiris dan rasionalisme yang saling bekerja sama. 

2. Fenomenologi yaitu salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang merupakan kesamaan makna yang menjadi suatu konsep atau fenomena secara sadar yang dapat di alami kelompok di sekitarnya, dan Fenomenologi sendiri berasal dari fenomen yang berarti gejala yang dapat dilihat oleh indra. Tetapi di filsafat, suatu gejala yang tidak harus di amati oleh indra, malainkan juga dapat di amati oleh batin, karena tidak berupa kejadian yang di alami oleh dirinya sendiri. 

3. Metode kritis yaitu metode secara harfiah yaitu, melainkan secara umum yaitu, cara untuk melalui mengajar peserta didik sehingga tercapai tujuan belajarnya. 

Kritis yaitu, suatu sikap spontan yang terjadi secara tidak terduga, yang kemungkinan suatu kritikan yang dapat menentang dirinya sendiri ataupun orang lain. 

Dalam pembelajaran ilmu filsafat, sangat dibutuhkan metode ini bagi mereka yang mempelajarinya di tingkat intensif (pelajar yang telah mengetahui atau pernah mempelajari ilmu filsafat). 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline