Lihat ke Halaman Asli

ARIF ROHMAN SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Malam Tergelincir, Lolongan, dan Gonggongan

Diperbarui: 24 Oktober 2020   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Tanja Mikkelsen. pixabay.com

“Aauuu!…”

“Guk…guk…guk!… Guk…guk…guk!…”

“Aauuu!…”

Telinga-telinga ditajamkan. Menelusuri asal suara lolongan srigala-srigala. Lolongan yang terus menggema. Menusuk ke seluruh penjuru desa. Menggetarkan malam nan sunyi.

Begitupun gonggongan-gonggongan anjing liar. Saling bersahutan. Mengikuti setiap lolongan srigala. Seakan memberi tanda. Entah apalagi yang akan terjadi. Di desa nan sunyi. Saat malam mulai tergelincir dari puncak kegelapan.

“Asalnya dari utara” Jawab Kromo.

“Perasaan dari arah barat” Timpal Karyo.

“Aneh. Begitu banyak lolongan dan gonggongan malam ini” Ujar Rasimin meramaikan keadaan.  

“Sebentar. Semua diam! Dengarkan lebih tajam lagi!” Bentak Pak Kades. Memotong debat.

“Ya…. Diam dulu, saudara-saudara!” Timpal Bragolo.

Lengkingan rusa di kejauhan terdengar semakin menjauh. Kepak sayap burung-burung malam berhamburan meninggalkan tempatnya bertengger. Angin membisu, mengunci siul-siul usilnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline