Lihat ke Halaman Asli

Naufal Arrafi Mahira Adhiputra

Mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Mengajak Masyarakat Menggunakan Literasi Keuangan

Diperbarui: 3 Agustus 2021   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar

Semarang (28/07)- Pandemi Covid-19, seperti yang kita tahu telah berdampak kepada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Tak terkecuali, aspek ekonomi. Sejak pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia, sektor ekonomi Indonesia telah mengalami guncangan melalui masa resesi yang menandakan bahwa kestabilan ekonomi negeri perlu diberikan perhatian secara khusus. Lambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahum 2020 kemarin tentu adalah masa yang sulit bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pasalnya, bukan hal baru jika terjadi perlambatan laju perekonomian, perusahaan-perusahaan akan cenderung melakukan PHK demi mempertahankan keuangan usaha mereka. Terbukti, menurut pemaparan dari  Kementerian Ketenagakerjaan, sebanyak 452.657 orang harus dirumahkan akibat perlambatan ekonomi di tengah pandemi. Jumlah karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan sejauh ini mencapai lebih dari 1,2 juta orang akibat pandemi virus corona. Bedasarkan hasil survey mahasiswa KKN Undip di Kelurahan Jatingaleh, terlebih dari hasil pembicaraan dengan bapak kepala RW 07. Kami menyepakati bahwasanya edukasi terkait Literasi Keuangan bersifat krusial. Urgensi yang tentunya melandasi motif mahasiswa KKN Undip mengajak masyarakat menggunakan Literasi Keuangan sebagai kunci dalam menghadapi masa sulit saat ini. Berikut ini adalah rangkuman materi dari program edukasi masyarakat terkait Literasi Keuangan yang telah diadakan oleh mahasiswa KKN Undip. 

Mengapa Literasi Keuangan Penting?

Menurut hasil penelitian yang sempat dilakukan oleh Mukalengen(2013)  melaporkan bahwa literasi keuangan adalah salah satu kunci utama dari perkembangan ekonomi dalam suatu negara. Literasi Keuangan juga  dapat membantu masyarakat untuk mengelola keuangannya agar dapat bertahan dalam masa sulit.

Sebenarnya, apa itu Literasi Keuangan?

Pengertian umum dari financial literacy atau literasi keuangan adalah pengetahuan dan juga keterampilan masyarakat yang mampu memberikan keyakinan terkait lembaga keuangan dan berbagai produk di dalamnya dalam parameter ukuran indeks. Menurut penelitian dari Manurung, ia menjelaskan bahwa literasi keuangan adalah seperangkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat keputusan dan kebijakan yang efektif dengan memanfaatkan seluruh sumber daya keuangan yang dimilikinya. Sementara itu, Menurut penelitian Chen dan Volpe, mereka mendefinisikan literasi keuangan sebagai kemampuan mengelola keuangan agar hidup bisa lebih sejahtera di masa yang akan datang. 

4 aspek literasi keuangan, ada apa saja?

1. Dasar Pengetahuan Keuangan Pribadi

Dalam mengatur keuangan pribadi, terdapat 4 langkah yang dapat membantu kita untuk mengelola kondisi finansial. Pertama, evaluasi yaitu dengan membuat evaluasi pendapatan dan pengeluaran dari bulan sebelumnya sebagai acuan perencanaan bulan bulan berikutnya. Kedua, menetapkan tujuan keuangan.  Tujuan dibutuhkan sebagai landasan atau motif yang digunakan ketika menentukan skala prioritas dalam mengkonsumsi. Dengan menentukan tujuan, seseorang akan lebih dapat melihat kebutuhan konsumsi dari segi urgensinya. Ketiga, perencanaan. Dalam tahap perencanaan, seseorang diharuskan untuk dapat mengukur dan mengelola keuangannya, mulai dari pengeluaran kecil hingga besar. Pengeluaran yang harus direncanakan seperti biaya tetap, pajak, asuransi, pendidikan, dan keperluan lainnya. Keempat, pelaksanaan. Pelaksanaan keuangan diusahakan tepat sasaran, sehingga membuat kita terhindar dari keinginan untuk menghabiskan dana tanpa terukur sebelumnya. Karena semua biaya sudah kita rencanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran. Komitmen sangat dibutuhkan.

2. Tabungan dan Pinjaman

Tabungan adalah suatu simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari maupun kepentingan lainnya. Simpanan uang dapat digunakan dan diambil kapan saja tanpa terikat oleh perjanjian dan waktu. Jenis - jenis tabungan yang sering digunakan masyarakat antara lain adalah Tabungan Konvensional, Tabungan berjangka, Tabungan Haji, dan Tabungan Mata Uang Asing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline