Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

AHY dan Dilema Memilih Panggung

Diperbarui: 10 Februari 2021   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan usai memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. (ANTARAFOTO/MUHAMMAD ADIMAJA via kompas.com)

Bola panas dari tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) bahwa ada upaya penggulingan kekuasaan partai yang datang dari lingkar Jokowi terus bergulir panas.

Meski AHY tidak menyebut nama, namun orang lingkar AHY nampak rajin sekali menyebutkan nama-nama yang dimaksud oleh AHY, sebagai orang-orang yang ingin melakukan kudeta terhadap Demokrat.

Sesudah menyebut nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai pihak esternal yang disebut, nama lain pun akhirnya bermunculan satu persatu di publik. 

Dari mulut politisi Demokrat seperti Syarif Hasan, Andi Arief dan Rachlan Nasidik, nama-nama seperti "Marzuki Alie, Jhoni Alen, Darmizal, Nazaruddin dan Maz Sopacua" dianggap sebagai biang dari rencana kudeta.

Ternyata riak gelombang membesar terjadi, terutama dari internal partai. Tak sedikit yang menganggap ada fitnah yang terjadi, dan merasa kepemimpinan AHY terlalu gegabah dalam menyampaikan hal ini di depan publik.

Terakhir, forum politisi senior Demokrat dan pendiri juga menyampaikan kritik tajam terhadap langkah politik AHY tersebut. Demokrat menghadapi kegaduhan politik dari luar dan dalam.

Ada apa sebenarnya? Jika melihat ini dalam perspektif bahwa ada kesalahan dalam komunikasi politik yang dilakukan oleh AHY, kita dapat membuatna menjadi lebih spesifik yakni ada kesalahan pemilihan panggung dari AHY.

Apa yang dimaksud? Harus diakui bahwa komunikasi publik membutuhkan panggung, namun perlu pengalaman dan kecerdasan membaca arah politik untuk memilih panggung, yang terdiri dari dua, yaitu panggung depan dan panggung belakang.

Panggung depan adalah tempat dimana politisi menyampaikan pesan politiknya kepada publik secara terang-terangan, dan bersiap untuk menerima segala respon dan interpretasi terhadap pernyataan politik yang dibuatnya.

Kita bisa menyebut bahwa pernyataan AHY kemarin, adalah penggunaaan panggung depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline