Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Memahami Lionel Messi

Diperbarui: 19 Januari 2021   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lionel Messi seusai Kartu Merah I Gambar : edit Caughof Inside

Messi menunggu. Wasit Jesus Gil terlihat perlu beberapa kali melihat tayangan VAR untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Messi nampak gundah, dalam hatinya dia tahu, ancaman kartu merah sudah di depan mata. Kartu Merah pertama baginya dalam seragam Barcelona.

Benar. Jesus Gil tak langsung menghampiri Messi. Waktu pertandingan juga menyisakan detik. Tangannya mengambil kartu berwarna merah dari kantong. Di depan Jordi Alba, Gil mengangkat kartu merah. Semua pemain Barca tahu, itu untuk Messi.

Messi tak melakukan protes. Langkah pelan untuk keluar lapangan diambilnya ketika banyak rekannya melakukan protes.

Sesekali dia menunduk, sesekali juga pandangan diarahkan ke sekelilingnya. Dia nampak lemas, tapi begitulah jalan yang perlu dilewatinya. Kartu merah baginya, Bilbao menang yang berarti gelar Super Coppa batal menjadi milik Barca.

Di kamar ganti, Messi meminta maaf. Dia tahu kesalahan yang telah dibuatnya. Meninggalkan teman-temannya berjuang di lapangan sendirian karena kesalahannya memang menyakitkan.

Melihat seorang Lionel Messi melampiaskan amarah seperti itu memang hampir tak bisa dipercaya. Pemain Bilbao, Asier Villalibre yang dikasari Messi juga seperti tak percaya mendapat perlakukan seperti itu dari Messi.

Villalibre hanya berkata pendek, bahwa Messi marah karena pergerakan tubuhnya dihalang-halangi sehingga dia mesti dibanting Messi.

Ini tentu bukan Messi yang dikenal selama ini. Ini menyerupai penjelmaan gaya Nigel de Jong yang melakukan tendangan karate pada Xabi Alonso di Piala Dunia 2010, atau gaya Felipe Melo yang menjadi tukang jagal.

Publik juga lalu mengingat Pepe, mantan bek Real Madrid saat berduel dengan Messi. Ketika berhadapan dengan Pepe atau pemain lawan, Messi berubah menjadi pesakitan bukan tertuduh seperti ini.

Mengapa Messi sampai berbuat demikian? Menurut saya, pria ajaib di sepak bola yang sudah berusia 33 tahun ini memiliki beban yang terlalu berat dipikulnya sendirian di Barca. .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline