Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Eggi Sudjana dan Klaustrofobia

Diperbarui: 30 Mei 2019   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eggi Sudjana I Gambar :tikitaka

"Selnya (Eggi Sudjana) itu (berukuran) 3x1 meter dan (Eggi Sudjana) ada riwayat penyakit macam-macam yang saya kira bisa juga ini fobia terhadap tempat sempit sehingga bisa ada halusinasi," kata Fadli di Polda Metro Jaya, Rabu dilansir dari Kompas.com.

Tersangka kasus dugaan makar, Eggi Sudjana dijenguk koleganya Fadli Zon. Sesudah menjenguk muncul sebuah hal menarik yang dikatakan  Fadli, yakni Eggi Sudjana takut berada di ruangan yang sempit.

Ruangan sel Eggi berukuran sekitar 3 x 1 m. Fadli mengatakan dengan ukuran ruang tersebut, Eggi mengeluh, karena terus menerus gelisah dan akhirnya menimbulkan halusinasi.

Fobia ruang sempit dikenal dalam istilah klinis  dengan Klaustrofobia. Sebuah kondisi psikis yang menimbulkan ketakutan dan kecemasan akan ruangan tertutup atau ruangan sempit.

Menurut beberapa referensi , Sebenarnya jika masih anak- anak kondisi ini (Klaustrofobia) bisa dikatakan wajar seperti kondisi tidak mau tidur saat lampu dimatikan dan lain -lain namun akan menjadi tidak wajar jika sudah dewasa dan masih mengalami rasa takut yang berlebihan seperti saya.

Tempat-tempat yang dikatakan dapat memicu klaustrofobia adalah lift, terowongan, kamar hotel dengan jendela tertutup, mobil dengan centra lock dan pesawat.

Rasa takut, cemas dan gelisah yang disebabkan klaustrofobia ini juga mempunyai sifat dari stadium yang ringan sampai berat.

Jika kita mengalami setiap hari dan ketakutan itu dapat membuat kita hingga anti menggunakan sesuatu seperti anti menggunakan lift dan memilih menaiki tangga serta jikalau terjadi bisa membuat kita pingsan, maka kita dapat digolongkan bersifat klaustrofobia berat.

Menurut penelitian, kebanyakan phobia ruang tertutup ini umumnya adalah hasil dari pengalaman masa kecil kita. Seperti jatuh ke dalam kolam renang dan tidak bisa berenang, terpisah dari orang tua saat dalam keramaian dan lain sebagainya.

Bagaimana penangan klaustrofobia?. Penanganan untuk penderita klaustrofobia terdiri atas dua jenis, penanganan secara medis dengan meminum obat atau penanganan melalui terapi. Penanganan ini hendak membuat si penderita klaustrofobia agar dapat terus merasa dan berpikir rileks, nyaman dan tetap berpikir positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline