Lihat ke Halaman Asli

Arnold Mamesah

TERVERIFIKASI

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Rupiah Tidak Harus Makin Perkasa

Diperbarui: 22 Februari 2016   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rupiah (sumber: shutterstock"][/caption]Rupiah Terkini

Pernyataan bak angin segar disampaikan Bank Indonesia bahwa prakiraannya mata uang Rupiah (IDR) pada 2016 akan lebih perkasa terhadap Dolar Amerika (USD) dibanding 2015. Keperkasaan tersebut akibat adanya aliran dana masuk sebesar IDR 33 Triliun. Sementara surplus neraca perdagangan Januari 2016 hanya sebesar USD 50,6 Juta.

Perjalanan tren (kecenderungan) nilai tukar IDR terhadap USD dalam masa Januari 2014 hingga 19 Februari 2016 diberikan pada Grafik-1 berikut ini dengan perbandingan nilai tukar beberapa negara lain yang setara seperti Malaysia (MYR - Ringgit), India (INR - Rupee), Brazil (BRL - Real) dan Afrika Selatan (ZAR - Rand).

Sumber Informasi : IMF dengan pengolahan; posisi terakhir 19 Februari 2016. Sejak awtal Januari 2016 kecenderungan nilai tukar IDR terhadap USD mengalami apresiasi atau menguat.

Rupiah dan Mata Uang-R

Jika posisi terakhir nilai tukar dibandingkan dengan posisi awal Januari 2014, kelima mata uang mengalami depresiasi dengan IDR mirip INR pada sekitar 10%; BRL (Brazil) : 72%; MYR (Malaysia) : 21% dan RAND (Afrika Selatan) 45%.

Tetapi dibandingkan dengan akhir triwulan-III 2015, depresiasi nilai tukar dialami BRL dan INR : 1-3%, dan RAND mencapai 11%, sementara IDR dan MYR mengalami apresiasi masing-masing 8% dan 7%.

Ringkasan perbandingan antar mata uang diberikan pada Tabel-2 : Perbandingan Kinerja Beberapa Mata Uang.

Sekilas dapat dipahami bahwa kinerja IDR lebih baik daripada BRL, ZAR, MYR; dan hampir mirip INR walaupun pada posisi terakhir mengalami tekanan depresiasi (kecil).

Rupiah Perkasa Lantas Bagaimana

Apakah dengan perbandingan seperti pada Tabel-2 atas dapat diartikan IDR Perkasa?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline